Verifikasi Faktual, Komisi I DPR Sambangi Rumah Calon Panglima TNI
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan melaksanakan verifikasi faktual calon panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, dengan mengunjungi rumahnya di Jakarta Selatan, pada Minggu (7/11) hari ini, sekitar pukul 16.00 WIB.
"Komisi I DPR akan bersilaturahmi ke kediaman Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai bagian dari verifikasi faktual terhadap calon panglima TNI," kata anggota Komisi I DPR, Bobby A Rizaldi, dikutip Antara, Minggu (7/11).
Menurut Bobby, kunjungan Komisi I DPR ke rumah Andika Perkasa merupakan bagian dari verifikasi faktual dalam proses uji kelayakan calon panglima TNI. Selain itu, ini juga dalam rangka silaturahmi dengan keluarga sang jenderal dan melihat keseharian calon panglima tersebut. "Melihat rumah yang ditinggali sesuai Laporan Harta Kekayaan penyelenggara Negara (LHKPN)," ujarnya.
Rizaldi mengatakan, tidak semua anggota Komisi I DPR ikut dalam kunjungan tersebut, melainkan hanya perwakilan dua orang setiap fraksi. Hal ini disebabkan kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
Sebelumnya, Komisi I DPR RI menyetujui pencalonan Andika Perkasa sebagai panglima TNI mengantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang segera pensiun.
"Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon panglima TNI kepada Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai panglima TNI," kata Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, menyampaikan hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11).
Agenda fit and proper test Andika sebagai calon Panglima TNI diawali dengan pemaparan visi dan misi yang terbuka untuk umum dan disiarkan di berbagai media sosial DPR. Setelah itu, rapat berjalan tertutup untuk pendalaman visi dan misi selama lebih kurang tiga jam lamanya.
Andika membawa visi "TNI Adalah Kita". Dengan visi tersebut ia menginginkan TNI menjadi bagian dari masyarakat di Indonesia maupun internasional.
"Berangkat dari vision statement, saya memilih visi ‘TNI Adalah Kita’. Memang sangat singkat, saya ingin masyarakat kita, masyarakat internasional melihat TNI sebagai ‘kita’, bagian dari mereka," ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa dengan visi ini ia tidak orang melihat TNI terlalu tinggi dengan berbagai kebatasan, kelebihan dan keanekaragamannya. Menurutnya TNI ingin lebih profesional dan lainnya, tapi itu dalam proses yang terus dibangun.
"Saya ingin masyarakat melihat TNI sebagai organisasi yang apa adanya, dengan segala perbaikan yang memang harus kami jalani. Tapi bukan berarti dengan keadaan ini kami tidak bisa berbuat apa-apa dalam mengejar apa yang harus kami selesaikan," ujarnya.
Terkait misinya, jika dipercaya menjadi Panglima TNI, Jenderal Andika menegaskan bahwa ia tidak akan keluar dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.