Mengulas Kalimat Perintah dari Pengertian sampai Contoh-contohnya
Dalam Bahasa Indonesia, kalimat dibagi menjadi berbagai jenis berdasarkan aspek tertentu. Berdasarkan tujuan penyampaian atau isinya, kalimat dibagi menjadi kalimat berita, tanya, dan perintah. Namun pada pembahasan kali ini, kami akan mengulas tentang kalimat perintah dari pengertian hingga contohnya.
Definisi Kalimat Perintah
Berdasarkan penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung intonasi dan makna perintah atau larangan.
Sementara itu dalam jurnal Udas 15(2), kalimat perintah atau imperatif atau suruh merupakan kalimat yang isinya mengharapkan reaksi berupa tindakan dari orang yang diajak berbicara.
Jurnal Ilmu Pendidikan 4(2) mendefinisikan kalimat imperatif sebagai kalimat yang isinya menginformasikan pesan supaya orang lain melakukan atau meninggalkan perbuatan yang diinginkan oleh penuturnya.
Pengertian lain juga diterangkan dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Derah 9(2), yang menyebutkan bahwa kalimat imperatif berarti kalimat yang ditujukan untuk menyuruh orang lain agar melakukan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki.
Ciri-ciri Kalimat Perintah
Kalimat suruh memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan jenis kalimat lain. Adapun ciri-ciri kalimat perintah berdasarkan penjelasan di jurnal Udas 15(2), sebagai berikut:
- Intonasi ditandai dengan nada akur tuturan.
- Menggunakan partikel penegas, penghalus, kata ajakan, harapan, permohonan, dan larangan.
- Menggunakan susunan inversi.
- Pelaku tindakan tidak selalu terungkap.
Jenis-jenis Kalimat Perintah
Tak hanya ciri-ciri, jenis kalimat imperatif juga terbagi menjadi beberapa kelompok. Menurut penjelasan di buku “Tata Bahasa Baju Bahasa Indonesia (Tiga)” kalimat perintah dibagi menjadi kalimat perintah halus, permohonan, harapan atau ajakan, larangan atau perintah negatif, dan pembiaran.
Sementara itu dalam jurnal Udas 15(2), jenis-jenis kalimat perintah terdiri atas:
1. Kalimat Perintah Tegas
Kalimat perintah tegas merupakan kalimat perintah yang terbentuk dari klausa tidak lengkap. Umumnya hanya terdiri atas kata kerja dasar beserta intonasi perintah. Akan tetapi, ada juga yang dilengkapi dengan keterangan dan objek.
Jenis kalimat imperatif ini bisa diilhat dengan pola sebagai berikut:
- Menggunakan pola intonasi perintah, predikat berupa verba dasar, dan subjek dihilangkan.
- Menggunakan intonasi perintah, predikat berupa verba dasar, dan subjek tidak dihilangkan.
- Ditandai dengan pola intonasi perintah, menggunakan predikat berupa verba dasar berimbuhan, dan subjek kalimat tidak dihilangkan.
- Ditandai dengan pola intonasi perintah, menggunakan predikat berupa verba dasar berimbuhan, dan subjek kalimat dihilangkan.
- Predikat berupa verba dasar dan subjek tidak dihilangkan.
2. Kalimat Perintah Biasa
Kalimat perintah ini umumnya memiliki bentuk sebuah klausa yang berpredikat verba dasar yang diberi partikel -lah dan menanggalkan subjeknya. Jenis kalimat perintah ini di tandai dengan pola sebagai berikut:
- Predikat berupa verba dasar dengan imbulah -lah dengan subjek dihilangkan.
- Predikat berupa verba dasar dengan imbulah -lah dengan subjek tidak dihilangkan.
- Terdapat pola intonasi perintah, predikat berupa verba dasar berimbah -lah yang memiliki variasi (-i dan -lah) serta (-kan dan -lah). Sedangkan subjeknya dihilangkan.
- Terdapat pola intonasi perintah, predikat berupa verba dasar berimbah -lah dan subjeknya tidak dihilangkan,
3. Kalimat Perintah Halus
Jenis kalimat ini merupakan kalimat imperatif yang halus dan sopan. Umumnya dibentuk menggunakan kata-kata yang meninjukan tingkat kesopanan.
Kalimat perintah ini ditandai dengan pola sebagai berikut:
- Menggunakan pola intonasi perintah dengan penambahan kata “Tolong” dan subjek tidak dihilangkan.
- Menambahkan kata tugas dan subjek tidak dihilangkan.
- Menggunakan kata “Silakan” dan subjek tidak dihilangkan.
4. Kalimat Perintah Larangan
Definisi kalimat perintah larangan adalah kalimat yang isinya mengharapkan reaksi berupa tindakan atau perbuatan orang yang diajak bicara. Biasanya ditandai dengan beberapa pola, antara lain:
- Menggunakan pola intonasi perintah, menambahkan kata “Jangan” di awal kalimat, dan subjek dihilangkan.
- Menggunakan kata “Jangan” di awal kalimat dengan subjek tidak dihilangkan.
- Menggunakan kata “Jangan” di tengah kalimat dengan subjek dihilangkan.
- Menggunakan kata “Tidak Boleh” di awal kalimat dengan subjek tidak dihilangkan.
Contoh Kalimat Perintah
Agar lebih memahami pembahasan mengenai kalimat perintah. Berikut ini beberapa contoh kalimat imperatif yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
- Jangan berisik!
- Buanglah sampah pada tempatnya!
- Hati-hati di jalan ya.
- Tolong tutup pintu itu!
- Dilarang parkir di sini!
- Dilarang menggunakan alat komunikasi selama ujian berlangsung!
- Tidak boleh nakal ya, Nak!
- Anak ibu jangan dibiarkan makan pedas terlebih dahulu selama masa pemulihan.
- Silakan duduk di kursi yang sudah disediakan.
- Ibu, besok tolong bangunkan saya pukul lima pagi ya.
- Cepatlah, kita sudah terlambat!
- Obatnya jangan lupa di minum ya.
- Segeralah mandi setelah bangun tidur!
- Tunaikanlah zakat!
- Silakan keluar melalui pintu sebelah kiri!
- Tolong segera respon chat ini setelah membacanya!
- Jangan lupa bawa pesanan milikku besok ya!
- Tolong ingatkan aku membawa seragam olahraga besok ya!
- Malam ini jangan tidur terlalu malam ya, Nak!
- Bersikap sopanlah pada kakakmu!