Puan Maharani Nilai Mudik Lebaran Dorong Pemulihan Ekonomi
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani mengapresiasi kebijakan pemerintah yang memberikan beragam kemudahan dalam persyaratan mudik tahun ini. Puan berharap kemudahan tersebut dapat menjadi stimulus untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia, melalui sektor pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah.
Kemudahan yang dimaksudkan Puan adalah memperbolehkan anak-anak ikut mudik tanpa melakukan tes antigen atau Polymerase Chain Reaction (PCR) test, dengan catatan telah memperoleh vaksin dosis kedua. Sementara bagi orang dewasa yang telah mendapatkan vaksin ketiga atau booster, bebas melakukan perjalanan tanpa perlu tes antigen dan PCR.
“Tapi tentunya, mobilitas tinggi masyarakat harus dibarengi dengan ketatnya protokol kesehatan,” kata Puan dalam keterangan resminya pada Selasa (19/4).
Untuk itu, Puan mengingatkan pemerintah untuk mempersiapkan proses tradisi mudik ini dengan baik, terutama menghadapi puncak arus yang diperkirakan terjadi pada 28-30 April 2022.
Dia menyarankan agar pemerintah juga mempersiapkan beragam fasilitas penunjang bagi pemudik, seperti infrastruktur, serta tambahan sarana agar pemudik dapat beraktivitas dengan tenang. Persiapan ini sebagai antisipasi terhadap potensi kemacetan pada mudik lebaran tahun ini.
Puan berharap peristiwa kemacetan parah yang membuat masyarakat menghabiskan waktu hingga puluhan jam di tol pada arus mudik 2016 tak terjadi lagi tahun ini.
“Antusiasme mudik yang tinggi harus disikapi dengan persiapan matang dari pihak otoritas. Siapkan skenario terburuk jika terjadi kemacetan parah di luar prediksi,” katanya.
Puan juga mengingatkan agar pemerintah memberikan prioritas kepada persiapan pengamanan pada berbagai titik keramaian dan berkumpulnya masyarakat.
Dia meminta agar aparat keamanan dan tenaga kesehatan bersiap sedia pada posko-posko mudik, khususnya di pemberhentian transportasi publik seperti bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, dan terminal bus. Hal itu dimaksudkan untuk mempermudah pemudik yang membutuhkan pertolongan pertama saat mudik.
“Pengawasan terhadap pembatasan operasional angkutan barang selama mudik Lebaran di jalan tol dan non-tol yang ditentukan juga harus ketat, agar pemudik merasa lebih aman dan nyaman,” ujar Puan.
Demi keamanan, patuhi juga batas kecepatan berkendara berikut ini:
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi akan ada 80 juta orang yang mudik ke kampung halamannya. Dari julah tersebut, 14 juta di antaranya berasal dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Hasil survei Kemenhub juga menyatakan bahwa diperkirakan 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor akan menjadi pilihan transportasi pemudik. Presiden Joko Widodo pun memprediksi jumlah kendaraan ini akan menyebabkan kemacetan pada arus puncak mudik. Oleh karena itu, sebagai kepala negara, Jokowi telah memerintahkan pihak-pihak terkait untuk meminimalisir kemacetan tersebut.
“Pemerintah telah menyiapkan rekayasa lalu lintas melalui aturan ganjil-genap, pemberlakuan satu arah, dan larangan masuk tol,” ujarnya dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Senin (18/4).