Hormati Paskah, PBB Serukan Gencatan Senjata 4 Hari di Ukraina

Aryo Widhy Wicaksono
20 April 2022, 14:00
Sekjen PBB Antonio Guterres di Islamabad, Pakistan, Senin (17/2/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Saiyna Bashir
Sekjen PBB Antonio Guterres di Islamabad, Pakistan, Senin (17/2/2020).

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata selamat empat hari di Ukraina, untuk menandai Pekan Suci Ortodoks. Sebuah peringatan selama empat hari untuk merayakan Paskah bagi umat Kristen Ortodoks di Rusia dan Ukraina, serta umat Katolik Ukraina.

Guterres menyerukan jeda kemanusiaan selama Pekan Suci yang dimulai pada Kamis Putih hingga Minggu Paskah, pada 24 April mendatang. Gencatan senjata diperlukan untuk memungkinkan pembukaan sejumlah koridor bantuan kemanusiaan.

“Paskah adalah musim pembaruan, kebangkitan, dan harapan. Ini adalah waktu untuk merenungkan makna penderitaan, pengorbanan, kematian – dan kelahiran kembali. Ini dimaksudkan untuk menjadi momen persatuan,” kata Sekretaris Jenderal António Guterres dalam konferensi pers di depan patung perunggu simbol Antikekerasan di Markas Besar PBB, New York, Selasa (19/4) dilansir dari situs resmi PBB.

“Alih-alih merayakan kehidupan baru, Paskah ini bertepatan dengan serangan Rusia di Ukraina timur,” lanjutnya.

Di kawasan Ukraina timur, Rusia diketahui telah meluncurkan lusinan serangan udara seiring pertempuran yang berkecamuk di kawasan Donbass.

Menurutnya, gencatan senjata untuk kemanusiaan akan memberikan kondisi untuk memenuhi dua hal krusial, yaitu jalur aman bagi semua warga sipil yang bersedia meninggalkan daerah konfrontasi. Hal ini akan selesai melalui koordinasi di bawah Komite Internasional Palang Merah.

Selanjutnya, di luar operasi kemanusiaan yang sudah berlangsung, gencatan senjata akan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan secara aman kepada warga-warga di daerah yang paling parah terkena konflik, seperti Mariupol, Kherson, Donetsk, dan Luhansk.

“PBB siap mengirimkan konvoi bantuan kemanusiaan selama periode ini ke lokasi-lokasi tersebut,” ujarnya meyakinkan.

Guterres menjelaskan bahwa sebelumnya, Koordinator Bantuan Darurat PBB, Martin Griffiths, sudah memberikan pengarahan kepada Dewan Gereja dan Organisasi Keagamaan Ukraina, termasuk para pemimpin Ortodoks, Katolik, Protestan, Muslim dan Yahudi.

“Selamatkan nyawa. Hentikan pertumpahan darah dan kehancuran. Buka jendela untuk dialog dan perdamaian. Tetap beriman dengan makna dan pesan Paskah,” ucapnya.

Terkait dengan prospek gencatan senjata, Griffiths memberikan contoh bagaimana kelompok yang bertikai di Yaman mampu menerapkan gencatan senjata selama dua bulan. Namun ketika berbicara mengenai konflik di Ukraina, “Gencatan senjata, mereka tidak ada di cakrawala sekarang. Tapi mereka mungkin terjadi dalam beberapa minggu,” katanya dalam keterangan di situs resmi PBB. 

Serangan yang meningkat di kawasan timur Ukraina diakui Presiden Volodymyr Zelensky, yang terus berkampanye menggalang dukungan internasional.

"Pasukan Rusia akan bergerak ke operasi yang lebih besar di timur negara kita. Mereka mungkin menggunakan lebih banyak rudal untuk melawan kita, bahkan lebih banyak bom udara. Tapi kita sedang mempersiapkan tindakan mereka. Kami akan menjawabnya." katanya dalam sebuah video pada 11 April lalu, dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Pasukan Rusia terlihat memusatkan serangan ke kawasan Ukraina timur,  setelah upaya mereka merebut ibu kota Kyiv gagal. Ribuan pasukan dengan dukungan artileri dan serangan roket terus bergerak maju, di mana pejabat Ukraina menyebutnya sebagai Pertempuran Donbass.

Imbas perang ini, Indonesia juga tidak mengirimkan ekspor selama Maret 2022. 

Reporter: Aryo Widhy Wicaksono

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...