Antibodi Covid-19 pada Perempuan Lebih Tinggi, Apa Penyebabnya?

Rizky Alika
20 April 2022, 17:24
antibodi, covid-19, booster
ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/YU
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin ke warga di salah satu pusat perbelanjaan di Manado, Sulawesi Utara Kamis (14/4/2022).

Kementerian Kesehatan dan Universitas Indonesia melakukan sero survei terhadap penduduk Jawa-Bali untuk periode Maret 2022. Hasil sero survei menunjukkan 99,2% penduduk memiliki antibodi terhadap Covid-19.

Survei menunjukkan proporsi penduduk jenis kelamin perempuan di Jawa-Bali mempunyai antibodi Covid-19 lebih banyak dibandingkan pria. Proporsi antibodi pada perempuan sebanyak 99,3%, sedangkan laki-laki sebanyak 99,1%.

Selain itu, distribusi kadar antibodi Covid-19 pada perempuan juga sedikit lebih tinggi. Hasil survei pada Maret menunjukkan, perempuan memiliki distribusi kadar antibodi sebesar 6523.0 unit per mililiter (U/ml), sedangkan laki-laki sebesar 5167.0 U/ml.

Sero survei ini merupakan survei yang mengukur sejauh mana pembentukan kekebalan antibodi yang diperoleh dari vaksinasi ataupun infeksi alamiah.

Kondisi serupa juga terjadi pada sero survei Desember 2021 lalu. Hasil sero survei pada akhir tahun lalu menujukkan proporsi perempuan yang memiliki antibodi corona sebanyak 93,4%, lebih tinggi dari laki-laki sebesar 92,6%. Adapun, distribusi kadar antibodi pada perempuan mencapai 517.2 U/ml, sedangkan laki-laki 372.9 U/ml.

Epidemiolog Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan, hasil serupa juga terjadi pada sero survei dengan skala yang lebih kecil, yaitu di Jakarta. Hal ini terjadi karena perempuan di Indonesia lebih berisiko untuk terinfeksi corona.

Ia mengatakan, risiko infeksi Covid-19 terjadi karena interaksi sosial. "Lebih banyak berkerumun, lebh banyak berpergian," ujar Iwan pada saat konferensi pers virtual, Rabu (20/4).

Namun, ia memastikan perbedaan antibodi pada perempuan dan laki-laki tidak berbeda secara signifikan.

Adapun, survei pada Maret 2022 dilakukan pada 21 kabupaten/kota, tujuh provinsi di Jawa-Bali. Provinsi itu meliputi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Bali.

Survei dilakukan untuk mengetahui antibodi Covid-19 di wilayah tujuan mudik. Hasil survei digunakan sebagai basis kebijakan pelonggaran mudik pada tahun ini.

Adapun, sampel yang digunakan berjumlah 2.100 responden. Mereka merupakan responden yang sama dengan responden pada sero survei Desember lalu.

Sero survei itu menujukkan, proporsi penduduk di wilayah asal dan tujuan mudik Jawa-Bali yang memiliki antibodi SARS CoV-2 sebesar 99,2%. Ini artinya, ada peningkatan proporsi antibodi dibandingkan Desember lalu sebesar 6,2%.

Kadar antibodi Covid-19 juga meningkat dari median 434.2 U/ml pada Desember lalu menjadi 5698 U/ml pada Maret.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...