Jelang Lebaran, 99% Penduduk Indonesia Punya Antibodi Covid-19

Rizky Alika
18 April 2022, 17:22
antibodi covid-19, sero survei, kementerian kesehatan, virus corona
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (29/1/2021).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali melakukan sero survei menjelang Lebaran. Hasil sero survei menunjukkan, lebih dari 90% masyarakat Indonesia telah mempunyai antibodi terhadap Covid-19.

Jumlah masyarakat yang memiliki antibodi itu meningkat dibandingkan Desember 2021 lalu. Saat itu, hasil sero survei menunjukkan 88,6% warga Indonesia memiliki antibodi terhadap virus corona.

"Bisa disampaikan bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia naik menjadi 99,2%," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (18/4).

Sebagai informasi, sero survei antibodi Covid-19 merupakan survei berbasis epidemiologi yang dilakukan dengan pengambilan darah untuk melihat antibodi terhadap virus SARS CoV-2. Adapun, antibodi itu diperoleh dari vaksinasi maupun infeksi alami.

Penelitian ini dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dengan menggandeng Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menemukan adanya peningkatan kadar antibodi pada penduduk. Budi mengatakan, kadar antibodi naik dari 500-600 pada Desember menjadi 7 ribu-8 ribu pada Maret ini.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu mengatakan, hasil sero survei tersevut menunjukkan banyak masyarakat yang memiliki antibodi serta memiliki kadar yang tinggi. "Sehingga kalau nanti diserang virus kita daya tahan tubuh bisa cepat menghadapinya," ujar dia.

Budi pun berharap terdapat penurunan risiko pasien Covid-19 dirawat maupun meninggal. Untuk itu, pemerintah optimistis Ramadan tahun ini bisa berjalan dengan baik tanpa membawa dampak negatif.

Meksi begitu, ia tetap meminta masyarakat untuk hati-hati dan waspada. Sebab, masih banyak hal yang belum diketahui terkait mutasi virus corona.

Apalagi, sejumlah negara tetangga tengah mengalami peningkatan kasus. Kenaikan kasus corona terjadi di beberapa negara tetangga, seperti Cina dan Korea Selatan. "Kalau kita kasus hariannya 600 orang, Korea Selatan itu masih ratusan ribu," ujar dia.

Pada Desember lalu, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi mengatakan sero survei juga menunjukkan adanya sejumlah warga yang memiliki kekebalan tubuh super atau super immunity karena sudah tertular corona varian Delta dan menerima vaksin.

Orang dengan kondisi super immunity berpotensi tidak mengalami gejala sakit apabila tertular Omicron. Ia juga bisa tak menularkan virus Covid-19 kepada orang lain lantaran memiliki kekebalan yang lebih baik.

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...