Harga Rumah Bekas Melonjak Setahun Terakhir, Tertinggi di Kota Medan
Harga rumah bekas di sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kenaikan menjelang libur nasional yang bertepatan dengan perayaan Idul Fitri.
Laporan Flash Report yang dirilis oleh 99 Group menunjukkan harga rumah second di Indonesia meningkat 0,5% pada Maret 2022. Seacara year on year keseluruhan harga rumah lebih tinggi 3,1% dibandingkan dengan Maret 2022. Kota Medan mencatatkan kenaikan tahunan terbesar yang mencapai 8,5%.
Data ini juga merekam kenaikan secara month to month terjadi di 9 dari 13 kota yang masuk indeks data Rumah123.com.
Di Jabodetabek, secara month-on-month, semua kota mengalami kenaikan harga. Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor, dan Bekasi mengalami kenaikan sebesar 0,1%, 0,7%, 0,2% 2,9%, dan 0,1% secara berurutan.
Secara year-on-year, dari Maret 2021 hingga Maret 2022, semua kota di Jabodetabek juga mencatat kenaikan harga: di Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor dan Bekasi harganya meningkat sebesar 1,5%, 5,0%, 3,3%, 2,7% dan 3,2% secara berurutan.
Simak acuan harga properti residensial selama tahun 2021:
CEO 99 Group Indonesia, Wasudewan, mengatakan untuk kota besar lainnya di Pulau Jawa, secara month-on-month, harga di Bandung dan Semarang tumbuh sebesar 0,8% dan 0,9% berturutan. Sementara harga di Surabaya dan Surakarta turun sebesar 0,5% dan 1,5% dan harga di Yogyakarta tetap sama.
Secara year-on-year, harga rumah di Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta naik sebesar 4,9%, 0,7%, 4,1%, 3,9%, dan 1,5% berturutan dari bulan Maret 2021.
“Perkembangan industri real estate Indonesia menjadi salah satu topik yang selalu ramai diperbincangkan,” katanya, dalam keterangan resmi.