Vaksin Covid Bio Farma Uji Klinis Ketiga, Erick: Siap Produksi Massal

Image title
Oleh Yanuar
9 Juni 2022, 20:10
Vaksin BUMN
ANTARA FOTO/Aji Styawan/YU
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (kedua kanan), Kepala BPOM RI Penny K Lukito (kedua kiri), Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (kiri), dan Peneliti Utama Center Semarang Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Yeti (kanan) memberikan keterangan pers seusai peninjauan Uji Klinis Fase 3 Vaksin COVID-19 BUMN di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022).

Vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma (Persero) memasuki fase akhir atau uji klinis tahap ketiga, setelah berhasil melalui uji klinis fase 2 dengan hasil yang lebih baik dari Sinopharm,

"Hari ini sudah mulai masuk uji klinis fase ketiga, lalu kami dorong untuk booster, kami dorong juga untuk teknologi lain, apakah itu mRNA atau viral vector,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menghadiri kick off uji klinis vaksin covid-19 tahap ketiga di Semarang,   Kamis (9/6).

“Kami sudah punya kapasitas produksi hingga 250 juta dosis per tahun. Jika lolos uji klinis, Bio Farma siap memproduksi massal vaksin BUMN dan didistribusikan secara merata ke seluruh Indonesia," ujar Erick.

Di masa depan, kapasitas Bio Farma berpotensi memproduksi hingga 500 juta dosis. Setelah memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri, bukan tidak mungkin Indonesia ekspor vaksin untuk negara lain yang membutuhkan.

Di beberapa negara di dunia, ketersediaan vaksin masih jadi kendala. Rasio vaksin di lebih dari 30 negara hingga saat ini masih kurang dari sepuluh persen.

Bagi Erick, produksi vaksin BUMN tak hanya memperkuat ketahanan kesehatan nasional, melainkan juga membangun kekuatan diplomasi luar negeri negeri dan peningkatan ekspor.

"Oleh karena itu, kami berharap uji klinis fase ketiga berjalan lancar dan segera memperoleh EUA (emergency use authorization)  dari BPOM. Setelah itu, kami masih perlu melanjutkan prosesnya untuk memperoleh EUL (emergency use listing) dari WHO," kata Erick.

Erick menyampaikan terima kasih atas dukungan BPOM, Kemenkes, Undip, dan akademisi dalam pengembangan vaksin BUMN. Melalui kolaborasi antarkementerian, lembaga, serta dukungan dari akademisi, Erick optimistis Indonesia bisa memproduksi massal vaksin covid-19.

"Kita tidak ingin Indonesia menjadi fakir dalam sains dan teknologi kesehatan modern. Perang melawan pandemi, memberikan kita banyak pelajaran berharga, yang paling utama, jangan sampai nasib ketahanan kesehatan kita bergantung pada bangsa lain," kata  Mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Sebagai bangsa yang besar, Erick menyebut Indonesia harus memiliki kedaulatan dalam sektor kesehatan. Bagi Erick, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan rakyat tidak akan tercapai jika tak disertai dengan ketahanan kesehatan.

Pemerintah hadir dalam menyiapkan basis agar manfaat pengembangan bioteknologi dapat dirasakan secara merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...