Memahami Pengertian Cuaca dan Unsur Pembentuknya
Cuaca dan iklim mempengaruhi kehidupan makhluk hidup yang tinggal di bumi. Contohnya saja ketika hujan berawan dan turun hujan lebat terjadi karena perubahan cuaca.
Kegiatan manusia yang berada diluar ruangan juga dipengaruhi oleh cuaca, misalnya nelayan membutuhkan kecepatan, kondisi angin, temperatur udara, dan keadaan awan untuk menangkap ikan.
Pengertian Cuaca
Menurut KBBI pengertian cuaca adalah keadaan udara seperti temperatur, cahaya matahari, kelembapan, kecepatan angin, pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas.
Dalam buku IPS Terpadu: Jilid 1B oleh Sri Pujiastuti, cuaca adalah keadaan harian udara suatu wilayah yang tidak luas pada saat tertentu. Cuaca disebut juga keadaan udara pada suatu saat di tempat tertentu. Kondisi cuaca ini bisa berubah sewaktu-waktu. Keadaan cuaca ini selalu diamati.
Di Indonesia ada lembaga di bidang cuaca yaitu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Menurut Peraturan Kepala BMKG nomor 009 tahun 2010, menjelaskan pengertian cuaca adalah kondisi atmosfer yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.
Sedangkan iklim adalah kondisi rata-rata cuaca tahunan dan meliputi wilayah luas. Cara menentukan tipe iklim di suatu wilayah membutuhkan data cuaca selama 10 sampai 30 tahun.
Unsur Cuaca dan Iklim
Cuaca dan iklim terdiri dari unsur yang sama seperti suhu, kelembapan udara, angin, awan, dan curah hujan. Perbedaan antara cuaca dan iklim terletak pada luasnya wilayah dan waktu.
Cuaca meliputi wilayah sempit dan waktu relatif dekat. Sedangkan iklim memiliki wilayah luas dan waktunya lebih lama. Kesimpulannya, cuaca adalah keadaan atmosfer dalam waktu harian dan cakupan di wilayah sempit. Menurut buku IPS Terpadu, ilmu yang mempelajari tentang cuaca disebut meteorologi. Sedangkan klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim.
Berikut penjelasan 6 unsur cuaca dan iklim:
1. Suhu
Mengutip dari buku Get Success UN Geografi, suhu adalah tingkat gerakan molekul udara. Contohnya semakin cepat gerakan molekul udara, semakin tinggi suhunya. Selain itu tingkat panas suatu benda dapat dikatakan sebagai suhu.
Termometer merupakan alat mengukur temperatur udara (Suhu). Temperatur udara dilihat pada angka di tabung kaca termometer. Naik turun udara dilihat dari garis angka. Satuan derajat temperatur udara ini antara lain Celcius (C), Fahrenheit (F), dan Reamur (R).
2. Tekanan Udara
Pengertian tekanan udara adalah berat massa udara di suatu wilayah. Alat pengukur tekanan udara adalah barometer. Sedangkan garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara sama disebut isobar.
Tekanan udara dapat menunjukkan tenaga untuk menggerakkan massa udara setiap satuan luas tertentu. Misalnya semakin rendah tekanan udara, jika daratan lebih tinggi dari permukaan laut.
3. Angin
Unsur ketiga adalah angin yaitu massa udara yang bergerak dari tempat ke tempat lain. Tiupan angin membuat perbedaan tekanan udara maksimum dan minimum. Angin akan bergerak dari daerah tekanan udara maksimum ke minimum.
Alat untuk mengukur kecepatan angin yaitu anemometer. Alat pengukur angin ini ada di bandar udara atau stasiun pengamatan cuaca. Anemometer juga dilengkapi dengan kecepatan angin dan penunjuk arah yang terhubung ke komputer.
4. Awan
Awan merupakan sekumpulan titik-titik air di udara. Terbentuknya awan karena kondensasi atau sublimasi dari uap air yang ada dalam udara. Awan ini akan menempel di permukaan bumi disebut kabut.
5. Kelembaban udara
Kandungan uap air dalam udara disebut kelembaban udara. Asal uap air ini dari hasil penguapan air tanah, permukaan bumi, dan penguapan tumbuh-tumbuhan. Semakin tinggi suhu udara, maka banyak uap air di dalamnya. Alat pengukur kelembaban udara ini disebut higrometer.
6. Curah Hujan
Curah hujan adalah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair, atau padat dari atmosfer ke permukaan bumi. Alat pengukur curah hujan yaitu rain gauge. Sedangkan garis pada peta yang menghubungkan tempat yang memiliki curah hujan disebut isohyet.
Ada 3 jenis hujan yaitu:
- Hujan Frontal
Merupakan jenis hujan yang terjadi karena pertemuan daerah yang memiliki massa udara panas dan dingin.
- Hujan Orografis
Jenis hujan yang terjadi karena massa udara mengandung uap air, kemudian bergerak menaiki lereng pegunungan.
- Hujan Zenithal
Jenis hujan karena massa udara mengandung uap air terhalang oleh pegunungan. Kemudian uap air ini dipaksa naik secara vertikal.