Kasus Harian Covid-19 Melandai, Tetapi Masih Di Kisaran 4.000-an Kasus
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terlihat sedikit melandai di penghujung akhir pekan, meskipun penambahan kasus harian masih berada di kisaran 4.000 pasien.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan kasus Covid-19 bertambah 4.071 pada Minggu (24/7). Angka ini lebih rendah ketimbang jumlah kasus satu hari sebelumnya yang mencapai 4.943 kasus.
Kasus terbanyak masih terjadi di DKI Jakarta dengan 2.151 kasus. Kemudian diikuti oleh Banten (660), Jawa Barat (469), dan Jawa Timur (300). Kabar baiknya, Kemenkes tidak mencatat satu pun kematian pasien Covid-19 pada hari ini.
Kendati demikian, jumlah pasien sembuh hari ini justru lebih rendah dibandingkan pada Sabtu (23/7). Jika kemarin sebanyak 4.108 pasien dinyatakan sembuh, pada Minggu jumlah pasien yang terbebas dari Covid-19 hanya 2.684 pasien.
Data pada hari ini didapatkan dari 84.174 spesimen, dengan 3.546 suspek. Perkembangan ini membuat jumlah kasus aktif mencapai 40.542 kasus atau lebih tinggi dibandingkan dengan data pada Sabtu yang mencapai 39.065 kasus.
Sementara itu, guna menangkal penyebaran subvarian Omicron, World Health Organization berencana memperbarui strategi vaksinasi global. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan meskipun 12 miliar dosis vaksin sudah tersebar ke seluruh dunia, masih banyak kelompok orang tua dan tenaga kesehatan di negara berpenghasilan rendah yang belum divaksin.
Data WHO menunjukkan hanya 28% dari populasi orang tua, dan 37% dari petugas kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah telah divaksinasi. Bahkan, terdapat 27 negara anggota WHO yang belum memulai program booster atau dosis tambahan, dengan 11 di antaranya adalah negara berpenghasilan rendah.
“Bahkan di mana cakupan vaksinasi 70% tercapai, jika sejumlah besar petugas kesehatan, orang tua dan kelompok berisiko lainnya tetap tidak divaksinasi, kematian akan terus berlanjut,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam keterangan resmi Sabtu (23/7).
Dalam pendekatan baru ini, nantinya menekankan perlunya mengukur kemajuan dalam memvaksinasi kelompok-kelompok ini, dan mengembangkan pendekatan dengan tujuan untuk menjangkau mereka. Pendekatan ini termasuk menggunakan data lokal dan melibatkan masyarakat untuk mempertahankan permintaan vaksin, membangun sistem untuk memvaksinasi orang dewasa, dan menjangkau lebih banyak orang terlantar melalui respons kemanusiaan.