Ukuran Bola Tenis Meja dan Fakta Menarik Dibaliknya
Ukuran bola tenis meja bagi sebagian orang akan cukup membingungkan karena ukurannya yang kecil. Namun, warna oranye pada bola tenis meja akan cukup mencolok di mata dan memudahkan orang untuk membedakannya dengan jenis bola lainnya.
Asal-usul ukuran bola tenis meja atau bola pingpong memiliki sejarahnya sendiri. Pada zaman dulu, di Iran bola kerap digunakan untuk bermain pingpong. Bola jenis ini terbuat dari usus hewan yang disamak dan dikeringkan, lalu diisi dengan angin.
Seiring waktu, pada abad ke-12 di Perancis, masyarakat bermain tenis meja menggunakan bola dari kertas gulung. Sementara di Inggris, bola yang digunakan untuk bermain tenis meja adalah bola tenis lapangan.
Jenis bola untuk tenis meja silih berubah dan berganti, termasuk ukuran bola tenis meja, juga warnanya dari semula putih menjadi oranye seperti saat ini. Tepatnya setelah Olimpiade tahun 2000 di Sydney, Federasi Tenis Meja Internasional (International Table Tennis Federation atau ITTF) menetapkan beberapa perubahan Peraturan Tenis Meja.
Upaya tersebut dilakukan untuk membuat cabang olah raga tenis meja bisa lebih layak ditonton di televisi. Ukuran bola tenis meja juga berubah, dari yang lama berukuran 38 mm atau 1,50 in, secara resmi diganti dengan bola berukuran standar 40 mm atau 1,57 in.
Untuk informasi lebih lengkap berikut ulasannya, dari hal detail dan fakta menarik soal bola tenis meja alias pingpong yang dilansir dari sejumlah sumber:
Syarat Bola Tenis Meja
Ukuran bola tenis meja menjadi salah satu parameter standar dalam setiap kejuaraan olahraga tenis meja. Meski nampak kecil, namun ukuran bola tenis meja perlu diperhatikan secara khusus agar tidak luput. Terutama bagi mereka yang gemar berolahraga. Berikut sejumlah aturan yang wajib dipenuhi antara lain:
1. Bola tenis meja berat 2,7 gram dengan diameter 40 mm.
2. Bola tenis meja biasanya berwarna putih atau orange yang terbuat dari bahan selulosa ringan.
3. Pantulan bola tenis meja harus mencapai ketinggian 23 – 26 cm pada pantulan pertama ketika bola dijatuhkan.
4. Kualitas bola tenis meja umumnya ditandai dengan simbol bintang pada permukaannya.
Selain ukuran bola tenis meja, jumlahnya dalam setiap set disiapkan dari satu hingga tiga sebagai cadangan. Lalu jangan lupa! Pada umumnya bola tenis meja dengan simbol 3 bintang yang menandakan bahwa bola berkualitas baik dan umumnya juga dipakai pada turnamen tenis meja resmi.
Selain itu jenis serta material bola yang digunakan dalam permainan tenis meja jauh berbeda dengan bola pada olahraga bola kecil lain. Dari segi ukuran, bola tenis meja memiliki diameter sekitar 40 mm.
Namun perbedaan yang mendasar karena pada awalnya ukuran bola tenis yang dipakai dalam lapangan berbeda. Telah terjadi perubahan size bola yang digunakan dalam permainan tenis. Pada tahun 2000 silam, perubahan diameter ukuran bola tenis meja yang digunakan diubah dari diameter 38 mm ke 40 mm.
Menurut catatan Organisasi Tenis Meja Internasional, para pemain, wasit dan pelatih harus memperhatikan penetapan ukuran bola baru, seperti:
1. Penggunaan speed glue telah meningkatkan kecepatan dalam permainan, sehingga laju bola perlu diperlambat.
2. Bola berukuran besar dapat bergerak lebih lambat ketika melambung di udara.
Beban Bola Tenis Meja dan Tekanannya Saat Bermain
Bola tenis meja yang ideal harus memiliki berat 2,7 gram. Akan tetapi, berat pada kisaran 2,67 gram – 2,77 gram masih bisa diterima. Namun, tidak boleh lebih dari berat tersebut.
Di pasaran, faktanya tidak semua bola tenis memiliki ukuran yang sama. Perbedaan berat dan tekanan bola biasanya dapat dikategorikan berdasarkan pada brand atau merk nya. Meskipun beratnya berbeda, tapi ukuran bola tenis meja yang diproduksi biasanya sama, yaitu 40 mm.
Ukuran bola tenis meja yang proporsional juga memiliki sejumlah pertimbangan seperti:
1. DHS White : 2.755 gram
2. DHS Orange : 2.714 gram
3. Butterfly : 2.739 gram
4. Andro : 2.747 gram
5. Nittaku : 2.710 gram
Bahan Baku Bola Tenis Meja Berkualitas
ITTF telah memutuskan untuk memilih penggunaan bola dari material plastik dibandingkan seluloid. Hal tersebut dikarenakan bahwa masalah utama rekomendasi bola plastik terletak di proses pembuatan yang dilakukan saat membuat bola tenis meja dari bahan seluloid.
Sementara itu, di tahun 2012 Induk Organisasi Tenis Meja Internasional atau ITTF setuju, bahwa setiap acara tenis meja yang diselenggarakan oleh ITTF hanya akan menggunakan bola tenis yang terbuat dari bahan plastik. Namun, di Indonesia sendiri, bola tenis seluloid masih umum digunakan.
Sebab tidak ada peraturan yang mengatakan, bahwa penggunaan bola tenis meja dari seluloid tidak diperbolehkan. Hanya saja, untuk pertandingan atau turnamen, dianjurkan pakai bola plastik. Bola tenis dari material plastik terbaru yang disarankan untuk dipakai juga disebut dengan bola “Poly”.