Omicron Subvarian XBB Meroket di Singapura, Lebih Berbahaya?

Ameidyo Daud Nasution
17 Oktober 2022, 12:00
xbb, omicron, covid-19, singapura
ANTARA FOTO/ REUTERS/Edgar Su/hp/dj
Edgar Su Pemandangan perahu yang nyaris kosong dekat Merlion Park, saat pariwisata harus menghadapi penurunan curam akibat mewabahnya virus corona (COVID-19), di sepanjang Marina Bay, Singapura, Kamis (26/3/2020).

Singapura saat ini sedang menghadapi kenaikan kasus Covid-19. Lonjakan penularan di tetangga Indonesia itu karena munculnya sub-varian paling baru Omicron yakni XBB.

Bahkan, gelombang infeksi dari subvarian ini akan mencapai puncaknya pada pertengahan November dengan 15 ribu penularan per hari. Hal ini menyebabkan Pemerintah Singapura mengkaji kemungkinan kewajiban pakai masker.

Adapun kasus Covid-19 di Negeri Singa tengah meningkat belakangan ini. Kasus di Singapura sempat mencapai 11.732 pasien pada 11 Oktober lalu, tertinggi sejak Juli 2022.

"Mungkin kami akan memasang (mewajibkan) masker seperti di dalam ruangan, jika situasi membutuhkan," kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kun pada Sabtu (15/10) dikutip dari The Straits Times.

Apakah subvarian ini lebih berbahaya?

XBB telah mendominasi penularan lokal di Singapura dengan jumlah 54%. Selain Singapura, subvarian ini telah ditemukan di Bangladesh, Australia, hingga Amerika Serikat sejak Agustus lalu.

Hingga saat ini, Singapura belum mendata adanya keparahan kasus atau kematian dari XBB. Direktur Layanan Medis Kemenkes Singapura, Prof. Kenneth Mak mengatakan meski subvarian ini sangat menular, namun tidak seganas gelombang virus sebelumnya.

Data Kemenkes Singapura dalam dua pekan terakhir menunjukkan kasus XBB diperkirakan memiliki risiko rawat inap 30% lebih rendah ketimbang BA.5.

"Tentunya beban rumah sakit menjadi lebih ringan," kata Mak.

Namun Kemenkes Singapura tetap akan memantau situasi meski kasus parah rendah. Ini karena mayoritas pasien masih melaporkan gejala ringan seperti sakit tenggorokan atau demam ringan.

Kondisi ini tetap terjadi meski para pasien telah mendapatkan vaksinasi booster atau suntikan ketiga.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...