Dataran Rendah, Pengertian, Ciri-ciri, dan Pemanfaatannya
Dataran aluvial, atau biasa disebut dataran rendah adalah adalah suatu hamparan tanah lapang, dengan ketinggian yang relatif rendah. adalah suatu hamparan tanah lapang dengan ketinggian yang relatif rendah. Ini merupakan salah satu relief permukaan bumi, yang terbentuk dari keberadaan tenaga endogen dan eksogen.
Dataran rendah biasanya berdekatan dengan pantai, dan hilir sungai. Karena posisinya yang dekat dengan pantai dan hilir sungai, banjir menjadi bencana alam yang kerap terjadi di dataran rendah.
Penyebab munculnya dataran rendah adalah, adanya sedimentasi sungai. Proses sedimentasi ini, membuat tanah di dataran rendah menjadi tanah yang subur. Oleh karena itu, tak heran jika dataran rendah merupakan kawasan padat penduduk.
Mengutip dosengeografi.com, berikut ini ulasan mengenai ciri-ciri dataran rendah, serta pemanfaatannya dalam kehidupan manusia.
Ciri-ciri Dataran Rendah
Dataran rendah memiliki karakteristik tersendiri, yakni sebagai berikut:
1. Dikenal Subur
Ciri pertama dataran rendah adalah, memiliki tanah yang subur, sebagai akibat dari proses sedimentasi sungai, sehingga banyak masyarakat yang menempatinya. Sebab. tanah yang subur membuat banyak orang mudah bercocok tanam.
2. Terletak di ketinggian 200 Meter di Atas Permukaan Laut
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi yang berupa tanah lapang yang ketinggiannya relatif rendah yang tidak lebih dari 200 meter di atas permukaan laut (mdpl).
3. Suhu Berkisar 23-28 Derajat Celcius
Dari segi iklim, dataran rendah memiliki curah hujan yang cukup tinggi, dengan suhu berkisar antara 23-28 derajat celcius (0C).. Hal ini menyebabkan udara setempat sedikit hangat. Berbeda dengan dataran tinggi yang identik dengan suhu dinginnya, suhu hangat di dataran rendah, serta tanah yang subur membuat banyak masyarakat yang tinggal didataran ini.
4. Terbentuk oleh Sedimentasi
Dataran rendah ini biasanya terbentuk karena sedimentasi. Sedimentasi adalah proses pengendapan material ke tempat tertntu karena media seperti angin, air, es, atau gletser.
5. Berada di Dekat Sungai dan Pantai
Proses sedimentasi tersebut menyebabkan tanah dataran rendah menjadi subur. Berkaitan dengan hal tersebut, bentang alam yang berada di dekat dataran rendah adalah sungai, pantai, hilir sungai, dan lain sebagainya.
Pemanfaatan Dataran Rendah
Dataran rendah dengan berbagai karakteristiknya memiliki manfaat yang sangat banyak. Berikut ini manfaat adanya dataran rendah bagi kehidupan selengkapnya.
1. Irigasi
Dataran rendah dapat dijadikan jalur irigasi sawah. Sawah irigasi adalah sawah yang sumber airnya adalah air dari irigasi. Sawah ini cocok untuk tanaman yang harus terus mendapatkan pengairan baik dari air hujan maupun sungai atau waduk.
Jika sawah ini teririgasi dengan baik, sawah akan tumbuh subur. Sawah tersebut pun dapat memberikan bahan pangan yang dibutuhkan bagi manusia untuk kehidupan.
2. Pemukiman
Daerah dataran rendah adalah lokasi yang tepat bagi kehidupan. Pasalnya, suhu yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas menyebabkan tanaman dapat tumbuh subur, suhu udara yang menyegarkan, dan air yang melimpah menjadi sumber kehidupan.
3. Sawah Tanah Hujan
Sawah tanah hujan adalah sawah yang sumber utamanya berasal dari hujan. Sawah ini sangat bergantung pada intensitas air hujan. Oleh karena itu, pengelolaannya kerap dilaksanakan saat musim hujan saja. Sawah jenis ini menampung genangan air hujan pada musim hujan.
4. Peternakan
Dataran rendah yang identik dengan tanah yang subur, tanaman yang melimpah serta udara yang hangat cocok juga untuk kehidupan peternakan. Hewan ternak yang kerap ada di dataran rendah yakni sapi, kambing, kerbau, dan unggas seperti ayam, angsa, bebek, dan lain sebagainya.
5. Lahan Kering
Lahan Kering ini merupakan pertanian dengan tanaman tanpa irigasi di daerah yang cukup kering. Curah hujan di daerah ini hanya sedikit.
Pertanian lahan kering ini harus disesuaikan dengan kondisi dataran rendah yang tepat. Kelembaban yang terbatas, daerah yang cukup terik, jenis tanaman akan mampu memanfaatkan dataran rendah yang cukup kering dengan baik.
Contoh Dataran Rendah di Indonesia
1. Dataran Rendah Surakarta
Wilayah dataran rendah adalah wilayah yang padat penduduk dan subur. Hal ini seperti di kota Surakarta, Jawa Tengah. Surakarta memiliki ketinggian 95-105 mdpl.
Dataran rendah Surakarta diapit Gunung Merbabu, Gunung Merapi, dan Gunung Lawu. Dataran rendah Surakarta dialiri oleh sungai bengawan solo yang membentang dari ujung k ujung. Tanah di Surakarta sangat subur dan memiliki mineral cukup tinggi. Curah hujannya sekitar 2200 mm/tahun.
2. Dataran Rendah Semarang
Semarang menjadi salah satu dataran rendah adalah karena ketinggiannya sekitar 0 hingga 3,5 meter di atas permukaan laut. Inilah yang menyebabkan Semarang sedikit terik. Suhu udaranya yakni 25,8-29,3 0C.
Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ini memiliki curah hujan cukup tinggi. Semarang memiliki curah hujan sekitar 2.215 hingga 2.183 mm/tahun.
3. Dataran Rendah Madiun
Dataran rendah Madiun memiliki ketinggian antara 63-67 mdpl. Suhu udara dataran rendah madiun berkisar dari 20-35 0C.
4. Dataran Rendah Palembang
Dataran rendah Palembang terletak di Provinsi Sumatera Selatan. Ketinggian rata-rata dataran rendah ini adalah 0-20 mdpl. Dataran rendah Palembang ini memiliki curah hujan sekitar 2.000 hingga 3.000 mm per tahun.
Suhu dataran rendah Palembang berkisar antara 23,4 hingga 31,7 Madiun memiliki ketinggian antara 63-67 mdpl. Suhu udara dataran rendah madiun berkisar dari 20-35 0C.
Demikian penjelasan terkait dataran rendah. Dapat diketahui selanjutnya dataran rendah adalah bagian permukaan bumi yang identik dengan kesuburannya sehingga banyak penduduk yang tinggal di dataran rendah ini.