Cara Mendapatkan LoA dan Penjelasan Lengkapnya
LoA adalah kependekan dari Letter of Acceptance. LoA merupakan salah satu dokumen yang harus disertakan ketika mengajukan beasiswa ke luar negeri. Singkatnya, dokumen ini berisikan pernyataan bahwa calon mahasiswa sudah diterima di kampus yang bersangkutan. LoA dikeluarkan langsung oleh pihak universitas.
Maka dari itu, penting untuk Anda yang ingin mengikuti seleksi beasiswa untuk mengetahui apa itu LoA. Diketahui bahwa LoA memiliki dua jenis. Pertama, unconditional letter of acceptance. Lalu, conditional letter of acceptance. Dilansir dari situs resmi LPDP, berikut ini adalah penjelasannya.
1. Unconditional Letter of Acceptance
Unconditional LoA adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak universitas namun sifatnya tanpa syarat. Untuk meminta LoA, tidak ada prosedur atau keharusan menyerahkan dokumen tertentu. Hanya dengan melakukan daftar ulang, LoA sudah bisa diserahkan. Adapun informasi yang termuat di Unconditional LoA antara lain adalah:
- Program Studi
- Durasi Studi
- Awal Perkuliahan (intake)
- Informasi langkah berikutnya terkait memulai perkualian, registrasi ulang, pembayaran dan lain-lain.
2. Conditional Letter of Acceptance
Jenis LoA ini biasanya berlaku untuk calon mahasiswa yang belum sepenuhnya diterima di universitas tujuan. Sifatnya kondisional dan menyesuaikan. Demikian juga persyaratan untuk mendapatkannya cukup rumit dibandingkan yang sebelumnya.
Biasanya disebabkan oleh skor tes yang belum mencapai target atau ketidak lengkapan dokumen. Berikut ini adalah contoh dokumen yang harus dilampirkan:
- Skor TOEFL/TOEIC/IELTS
- Transkrip nilai
- Surat pernyataan
Setelah membahas tentang LoA, berikut ini adalah ulasan mengenai cara mendapatkan LoA, dilansir dari Ehef.id.
Cara Mendapatkan LoA
1. Tentukan Universitas yang Akan Dituju
Ketika ingin mendaftar beasiswa, hal paling mendasar yang seharusnya dilakukan adalah menentukan universitas yang ingin dituju. Baik di dalam dan luar negeri, Anda sebaiknya sudah melakukan riset terkait kampus tersebut, khususnya dari aspek akademik.
Di samping itu, riset tersebut juga bisa memastikan syarat apa saja yang harus dipenuhi. Tujuan lainnya yaitu untuk mengkonfirmasi dan mengurangi risiko kekeliruan ketika melakukan pendaftaran.
Terlebih apabila Anda ingin mendaftar kuliah dengan beasiswa di luar negeri. Cara yang paling mudah adalah dengan mengunjungi situs resmi atau mencari jaringan dan bertanya kepada alumni. Hal yang terpenting adalah untuk mengetahui skema seleksi agar tidak ada kesalahan informasi. Baik terkait jadwal dan tahapan yang akan dilewati.
2. Lengkapi dokumen
Setelah mengetahui jelas terkait informasi seleksi penerima beasiswa, selanjutnya adalah melengkapi dokumen yang menjadi persyaratan. Program dari dalam dan luar negeri, biasanya memiliki standar dokumen sebagai syarat yang paling mendasar. Berikut ini adalah penjelasannya.
- Curriculum Vitae (CV)
CV adalah dokumen yang berisi data diri secara singkat. Menurut situs Indeed, CV lebih menyorot dari segi profesional dan akademis. Misalnya seperti latar belakang pendidikan dan pengalaman bekerja secara singkat. Termasuk di dalamnya pencapaian dan penghargaan yang tak jauh-jauh dari bidang akademik.
- Motivation Letter
Motivation letter adalah dokumen yang berisikan keterampilan secara profesional, alasan ingin mendapatkan beasiswa dan berkuliah di kampus yang dituju. Motivation letter merupakan lampiran pribadi dan dibutuhkan untuk proses seleksi yang sifatnya sukarela. Sangat dianjurkan apabila Anda menuliskan tentang ketertarikan terhadap bidang studi dan kepemimpinan.
- Essay
Singkatnya, essay adalah tulisan yang menjelaskan perspektif penulis terhadap topik yang sudah ditentukan. Dari essay, pihak penyeleksi bisa menilai keterampilan dari segi berpikir dan menulis.
Tak hanya tiga dokumen di atas, biasanya terdapat banyak dokumen yang disesuaikan oleh universitas masin-masing. Misalnya seperti skor TOEFL, transkrip nilai dan lain-lain. Khususnya untuk Conditional LoA, relatif lebih rumit.
Mengutip Ehef, kebanyakan kampus di benua Eropa mengharuskan adanya dokumen surat rekomendasi dari universitas sebelumnya. Termasuk juga tulisan ilmiah atau rangkuman dari tugas akhir atau skripsi yang sudah dibuat. Tak lupa ijazah yang biasanya diminta dalam Bahasa Inggris serta surat keterangan lulus IELTS dengan skor tertentu.
3. Ajukan ke Pihak Universitas
Apabila dokumen yang menjadi persyaratan sudah lengkap, Anda dapat mengajukannya ke pihak universitas. Namun Anda juga harus melakukannya sesuai dengan jadwal proses seleksi yang ditetapkan. Selain itu, Anda juga harus mengetahui langkah selanjutnya untuk mempersiapkan diri.
Itulah tata cara mendapatkan LoA beserta penjelasan lengkapnya. Terlepas dari yang tertulis di atas, akan lebih baik apabila Anda menanyakan langsung untuk mengkonfirmasi kepada pihak universitas mengenai ketentuan untuk mendapatkan LoA. Dengan begitu, tidak ada kekeliruan dan LoA akan segera sampai di tangan Anda.