Omicron Kraken Masuk RI, Menkes Minta Masyarakat Tetap Pakai Masker
Kementerian Kesehatan menyatakan sub-varian Omicron baru, Kraken, telah masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, Kemenkes mendorong masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksinasi Covid-19 ketiga maupun keempat atau booster.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pasien yang terjangkit sub-varian Kraken masuk lewat Balikpapan sebelum akhirnya singgah di Jakarta. Menurutnya, sub-varian tersebut memiliki tingkat penularan yang tinggi, tapi cenderung lemah.
"Artinya, tingkat pasien yang dibawa ke rumah sakit akibat Kraken enggak tinggi. Jadi, buat teman-teman saya bilang caranya tetap pakai masker kalau di dalam ruangan padat atau enggak sehat," kata Budi di Jakarta, Kamis (26/1).
Mengutip Express, Rabu (11/1/2023), para ahli menilai Omicron XBB.1.5 atau Kraken berpotensi lebih menular dibanding varian Covid-19 lain. Pada awal Januari 2023, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan bahwa sekitar 40% kasus Covid-19 di negerinya merupakan varian Kraken. Sub-varian Omicron itu juga telah teridentifikasi di 70 negara, termasuk Inggris.
Lonjakan kasus positif Covid-19 secara global tersebut bertepatan dengan masa liburan menyambut Tahun baru Cina atau Imlek. Namun Budi mengatakan peningkatan angka kasus positif Covid-19 tersebut murni disebabkan munculnya sub-varian Kraken, bukan karena pergerakan manusia.
Untuk menjaga penyebaran Kraken di dalam negeri, Budi telah melakukan tiga langkah, yakni menjalankan sistem pengawasan Covid-19 dengan genome sequencing, menelusuri kontak erat para pasien Covid-19, dan mengingatkan agar masyarakat tidak panik.
"Di Indonesia sudah dua kali gelombang anak dan cucunya Omicron, hasilnya angka kasus positif Covid-19 enggak naik tinggi. Karena itu tadi, imunitas populasi kita baik," kata Budi.
Berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19, tingkat infeksi atau positivity rate Covid-19 di Tanah Air juga masih menurun dalam beberapa pekan terakhir.
Positivity rate Covid-19 mingguan nasional pada pekan kedua Januari 2023 tercatat 1,86%, jauh lebih rendah dibanding pekan awal November 2022 seperti terlihat pada grafik.