Nasdem: Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh Silaturahmi Biasa

Aryo Widhy Wicaksono
29 Januari 2023, 17:45
Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim ketika memberi keterangan kepada wartawan di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023). ANTARA/Putu Indah Savitri
ANTARA/Putu Indah Savitri
Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim ketika memberi keterangan kepada wartawan di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023). ANTARA/Putu Indah Savitri

Pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, dengan Presiden Joko Widodo pada Kamis (26/1) lalu masih meninggalkan misteri, karena masing-masing pihak belum mengungkap isi pembicaraan yang dilakukan keduanya.

Istana Kepresidenan sebelumnya mengkonfirmasi adanya pertemuan di antara kedua tokoh. Akan tetapi, acara tersebut tidak tercantum dalam agenda resmi Kepala Negara, dan tidak ada keterangan resmi mengenai isi komunikasi yang dilakukan.

Menanggapi hal ini, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim, mengatakan pertemuan antara Surya Paloh dengan Presiden Jokowi merupakan silaturahmi biasa, yang kerap dilakukan pimpinan partai politik dengan presiden.

“Harusnya semua partai melakukan itu,” kata Taslim di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1) seperti dikutip Antara.

Menurut Taslim, pertemuan di antara mereka sudah sering dilakukan, dan hal tersebut lumrah. “Kan sering. Hanya terakhir-terakhir ini karena masing-masing sibuk, jadi Oktober 2022 itu kesibukan Presiden ke Kamboja dan G20. November 2022 tanggal 23, Pak Surya sudah ke luar negeri 'check up' dan segala macam, baru kembali minggu lalu,” jelas Taslim.

Taslim pun tak mempermasalahkan polemik yang terjadi usai pertemuan, bahkan mengatakan tak bisa mencegah timbulnya berbagai tafsir yang mencuat akibat pertemuan itu. Sebab, pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana terjadi sesaat setelah Presiden meminta semua pihak untuk menunggu ketika mengomentari wacana perombakan atau reshuffle kabinet.

Namun Taslim memastikan, komitmen Partai Nasdem tetap berada pada koalisi untuk mendukung pemerintahan Jokowi Ma'ruf Amin hingga berakhir masa jabatan mereka tahun depan.

“Itu komitmen awal kami, kalau kami ingkar itu nanti rakyat marah sama kami,” ucap Taslim.

Sebelumnya, isu reshuffle kabinet muncul atas desakan politikus PDI Perjuangan, setelah Partai Nasdem mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi calon presiden pada Pemilu 2024.

Terkait isu reshuffle, Jokowi menyinggungnya usai meresmikan Kick-Off Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (29/1).

Jokowi mengungkit masalah ini ketika menjawab pertanyaan wartawan mengenai Rabu pekan ini, yang dalam kalender Jawa merupakan pasaran Pon. Sebelumnya Jokowi kerap menjadikan Rabu Pon sebagai momentum untuk mengumumkan reshuffle kabinet.

Apakah Presiden akan mengganti jajaran kabinetnya pada Rabu Pon nanti?

“Masa (pekan depan Rabu Pon)? Rabu Pon, benar? Ya nanti tunggu saja,” jawab Jokowi seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, saat ditanya apakah pertemuannya dengan Paloh membahas perombakan kabinet, Jokowi menjawab, “Mau tahu saja.”

Jika merunut kepemimpinan Jokowi sejak 2014, setidaknya Presiden sudah melakukan tujuh kali reshuffle kabinet. Pada periode pertama (2014-2019) terdapat empat kali reshuffle kabinet, sedangkan pada periode kedua (2019-2022) sudah tiga kali reshuffle.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...