Jokowi Waspada, Indonesia Ranking 3 Negara Paling Rawan Bencana
Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap bencana alam. Pasalnya, Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga dalam daftar negara rawan bencana.
Ranking tersebut berdasarkan laporan World Risk Report 2022 yang dirilis Bündnis Entwicklung Hilft dan IFHV of the Ruhr-University Bochum pada Desember 2022 lalu.
Jokowi mengatakan frekuensi bencana di dalam negeri naik 81 persen selama 12 tahun terakhir. Secara rinci, jumlah kejadian bencana alam pada 2010 sebanyak 1.945 kali, sedangkan pada 2022 naik menjadi 3.544 kali.
"Kita ini tidak hanya urusan banjir, gunung meletus, tan tanah longsor. Lebih sering gempa bumi dan bencana non alam lainnya yang kita hadapi," kata Presiden Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Kamis (2/3).
Oleh karena itu, Jokowi meminta agar masyarakat siaga dan waspada setiap saat di dalam negeri. Alhasil, semua persiapan dalam menghadapi bencana diimbau untuk dikelola dengna baik.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai aparat berwajib acap sibuk saat bencana sudah terjadi. Padahal, persiapan sebelum bencana lebih penting dilakukan dibandingkan penanganan pasca bencana.
Makanya, Jokowi menilai edukasi masyarakat terkait langkah antisipasi saat terjadi bencana menjadi penting. Kepala Negara menilai kegiatan tersebut dapat mengurangi korban jiwa maupun kerugian harta saat bencana alam terjadi.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 237 peristiwa bencana alam di Indonesia sejak 1 Januari hingga 6 Februari 2023.
Tercatat, bencana yang paling banyak terjadi adalah banjir, yakni 89 kejadian. Jumlah ini setara 37,5% dari total kejadian bencana nasional.
Kemudian, ada 79 peristiwa cuaca ekstrem, 40 tanah longsor, 18 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 6 gempa bumi, dan 5 gelombang pasang/abrasi. Di sisi lain, belum ada peristiwa kekeringan yang terjadi di tanah air sejak awal tahun.
Adapun provinsi yang paling banyak mengalami bencana alam pada 2022 adalah Jawa Barat, yakni 49 kejadian. Diikuti Jawa Timur dan Jawa Tengah masing-masing 26 dan 24 kejadian.
Seluruh kejadian bencana itu membuat lebih dari 858.334 orang menderita dan mengungsi, 19 orang meninggal dunia, 43 orang luka-luka, dan 1 orang hilang.
Dalam hampir satu dekade terakhir, bencana banjir di Indonesia paling banyak terjadi pada 2020, yakni sebanyak 1.531 kejadian. Jumlah kejadian banjir berkurang pada 2021 menjadi 1.181 kejadian pada 2021.
Kemudian, jumlah kejadian banjir kembali menurun menjadi 585 kejadian pada 2022. Teranyar, jumlah kejadian banjir sejak 1 Januari hingga 20 Februari 2023 sebanyak 21 kejadian.
\Berdasarkan provinsinya, Bangka Belitung merupakan provinsi yang paling banyak mengalami bencana banjir sepanjang tahun ini, yaitu sebanyak 9 kejadian. Bencana banjir terbanyak selanjutnya terjadi di Jawa Tengah sebanyak 7 kejadian.