Mengapa Warga Tak Direlokasi Setelah Kebakaran Depo Pertamina 2009?

Agustiyanti
5 Maret 2023, 19:15
depo pertamina, depo pertamina plumpang, kebakaran depo pertamina plumpang
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) menghanguskan ratusan rumah dan menelan 19 korban jiwa. Ini adalah kebakaran hebat kedua yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang sejak dibangun pada 1967. Kebakaran besar pertama terjadi pada 18 Januari 2009 di salah satu tangki yang menghabiskan 5.000 kl liter BBM dan menelan satu korban jiwa. 

Insiden kebakaran kedua ini menimbulkan pertanyaan, mengapa warga masih tinggal sangat berdekatan dengan lokasi Depo Pertamina Plumpang?

Banyak rumah yang tak sekadar berdekatan, tetapi hanya terpisah tembok pembatas dengan Depo Pertamina Plumpang. Salah satunya rumah korban tewas bernama Hadi (30). Dia merupakan warga Jalan Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara. 

Kakak ipar Hadi, Siti Maimunah, menjelaskan saat terdengar ledakan, Hadi tengah menonton TV di rumah kontrakannya yang berdekatan dengan depo Pertamina itu. "Batasnya hanya tembok dengan depo Pertamina," ujar Siti Maimunah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/3), seperti dikutip dari Antara.

Hadi sempat melarikan diri saat terdengar ledakan pertama di depo tersebut. "Adik saya (Hadi) sempat melarikan diri bersama keluarga yang lain saat terjadi ledakan pertama di depo Pertamina tersebut," kata Kakak ipar Hadi, Siti Maimunah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Namun, Hadi kembali masuk ke rumah untuk mengambil barang-barang yang tertinggal. Naas, pada ledakan kedua yang lebih besar, Hadi tak kunjung keluar. "Mungkin sudah menghirup bau bensin membuat Hadi lemas," kata Siti.

Mengutip situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), depot BBM merupakan area berbahaya yang disekelilingnya terdapat zat-zat yang mudah terbakar. Oleh karenanya, diperlukan zona penyangga (buffer zone) yang cukup di setiap depot-depot bahan bakar minyak (BBM) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Hal ini turut disinggung Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus. Menurut Deddy,  jatuhnya korban jiwa akibat kebakaran Jumat (3/3) seharusnya bisa dihindari jika warga bersedia direlokasi ke rumah susun setelah insiden serupa pernah terjadi di 2009.

Ia menjelaskan, lahan yang ditempati warga Kampung Tanah Merah tersebut merupakan aset milik Pertamina. Wilayah yang sebagian besar kini hangus akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang sebenarnya adalah kawasan penyangga atau buffer zone dari sebuah objek vital yang memiliki kerentanan sangat tinggi.

Menurut Deddy, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai gubernur sebenarnya sudah menyiapkan rusun sebagai tempat tinggal baru bagi warga yang bermukim di area tersebut. Namun, warga sekitar saat itu menolak sehingga tidak pernah tercapai kesepakatan relokasi. Upaya relokasi warga oleh Pemprov DKI ketika itu mendapat perlawanan keras dari warga pemukiman sekitar TBBM Pertamina tersebut hingga akhirnya dihentikan.

Upaya relokasi warga dari kawasan berbahaya itu akhirnya terhenti ketika Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta pada 2017. Menurut Deddy, Anies membuat kontrak politik untuk tidak merelokasi warga dalam upayanya memenangkan suara masyarakat di kawasan itu. 

Dedy mengatakan, Anies bahkan menerbitkan keputusan yang mengizinkan penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB) bagi warga di sekitar wilayah itu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...