Gunung Merapi Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada

Image title
Oleh Antara
11 Maret 2023, 15:08
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak.
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak.

Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan awan panas guguran pada Sabtu siang (11/3) ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan awan panas guguran terjadi pada pukul 12.12 WIB.

"Saat ini erupsi masih berlangsung. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya," kata Agus, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (11/3).

Pihaknya meminta masyarakat menjauhi jarak bahaya 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Hingga saat ini, BPPTKG belum meberikan laporan resmi terkait jarak luncur awan panas guguran tersebut.

Berdasarkan pengamatan pada Sabtu (11/3) mulai pukul 06.00-12.00 WIB, BPPTKG mencatat satu kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

Selama periode itu, Gunung Merapi juga tercatat mengalami sembilan kali gempa guguran, satu kali gempa fase banyak, dan 19 kali gempa vulkanik dalam.

Imbas erupsi tersebut, sebagian wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terdampak hujan abu.

Petugas Pemantau Gunung Merapi Pos Babadan Yulianto mengatakan, beberapa daerah terdampak hujan abu yakni Kecamatan Dukun, Sawangan, dan sebagian Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.

Yulianto menyebutkan, sejumlah desa yang telah melaporkan terjadi hujan abu, antara lain Paten, Keningar, Mangunsuko, Dukun, dan Sengi untuk wilayah Kabupaten Magelang. Kemudian untuk wilayah Boyolali, yakni Tlogolele, Klakah, Jrakah, Wonolelo, dan Krogowanan.

"Ketebalan abu tidak begitu tebal karena tersapu angin," katanya.

Ia menjelaskan awan panas guguran ini akibat kubah lava sebagian longsor. Secara umum, katanya hujan abu Gunung Merapi ini tidak mengganggu aktivitas masyarakat, namun saat ini berstatus siaga.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...