Gunung Semeru mengalami gempa letusan atau erupsi 21 kali dengan amplitudo 17-22 mm dengan lama gempa 75-155 detik pada Sabtu (25/3) pukul 00.00-06.00 WIB.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Karangetang sebagai gunung berapi yang paling aktif di Indonesia dengan seringnya mengalami kejadian erupsi hampir setiap tahun.
Kementerian Perhubungan memastikan bandara dan jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dan Marapi saat ini tidak termasuk dalam zona penyebaran erupsi.
Semeru kembali erupsi, dampak gunung Semeru meletus perlu diantisipasi. Bahkan dampaknya bisa mencuri perhatian dunia Internasional, salah satunya Jepang.
Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami 22 kali letusan setelah statusnya naik dari Siaga atau Level III, menjadi Awas atau Level IV pada Minggu (4/12)
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebelumnya juga telah menaikkan status Gunung Semeru dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).
Luncuran awan panas dari erupsi Gunung Semeru mencapai lebih dari 13 kilometer. PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas di Besuk Kobokan dan Kali Lanang.