Palagan Pamungkas Jenderal Tugas

Ameidyo Daud Nasution
28 Maret 2023, 11:57
Pandemi, Tugas Ratmono, Covid-19
Ilustrator: Lambok Hutabarat | Katadata
Ilustrasi Mayor Jenderal Tugas Ratmono

Mayor Jenderal TNI Tugas Ratmono menghadapi perang besar ketika menjalani penugasan terakhir sebelum pensiun. Ia mulai dikenal saat memimpin pertempuran melawan pandemi Covid-19.

Hal ini lantaran Tugas diamanatkan untuk menjadi koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. Dia memulai penugasannya di sana pada 29 Juli 2020. Jabatan ini merupakan tugas tambahan usai menjadi Kepala Pusat Kesehatan TNI pada tahun itu. 

Jabatan yang diembannya tidak main-main. Tugas harus memimpin RSDC Wisma Atlet saat rumah sakit ini mengarungi masa-masa kritisnya karena ledakan jumlah pasien pada pertengahan 2021.

Saat memulai tugas, pasien Covid-19 di Wisma Atlet mencapai 589 orang. Rumah sakit ini sempat menghadapi ledakan pasien hingga 7.167 orang pada 30 Juni 2021 karena varian Delta. 

Ketika itu, Tugas memikul tantangan berat: memastikan RSDC Wisma Atlet tidak kolaps karena membludaknya pasien. Oleh karenanya, jumlah kasur perawatan hingga oksigen diperbanyak. Sedangkan kapasitas RS Wisma Atlet ditambah hingga menjadi 7.894 kasur.

Atas pengabdiannya di RSDC Wisma Atlet, Tugas mendapatkan anugerah Ksatria Bakti Husada Arutala dari Kementerian Kesehatan. Ini merupakan penghargaan tertinggi pemerintah kepada tokoh yang dianggap berjasa dalam bidang kesehatan. Jenderal bintang dua ini dinilai berkontribusi besar dalam menangani pandemi Covid-19.

Lonjakan Pasien Covid-19 Di Jakarta Terus Bertambah, Wisma Atlet Tambah Kapasitas Tempat Tidur
Lonjakan Pasien Covid-19 Di Jakarta Terus Bertambah, Wisma Atlet Tambah Kapasitas Tempat Tidur (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Selain itu, ia juga mendapatkan pujian dari negara lain atas kinerjanya sebagai koordinator RS Wisma Atlet. Salah satunya datang dari Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia yang menyebut pelayanan rumah sakit tersebut mumpuni untuk menangani pasien Covid-19.

Karier Tugas di instansi kesehatan milik TNI tergolong panjang. Sebelum di RSDC Wisma Atlet dan Kapuskes Angkatan Darat, dokter spesialis saraf itu banyak berkiprah di rumah sakit militer. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ini juga sempat mengikuti Sekolah Perwira Militer Sukarela ABRI pada 1989.

Kariernya di TNI terus berlanjut hingga menjadi Kepala Departemen Saraf Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Ia lalu menjadi Ketua Komite Medik RSPAD Gatot Soebroto pada 2017 hingga 2019. Setelah itu, Mabes TNI AD menariknya sebagai Kapuskes AD.

Saat ini, operasional RSDC Wisma Atlet telah ditutup secara perlahan untuk pasien Covid-19 sejak akhir Desember 2022. Hal ini seiring terus menurunnya angka penularan virus corona.

Dalam rangka mengapresiasi para tokoh yang berkontribusi besar dalam penanganan pandemi Covid-19, Katadata menyajikan edisi khusus Katadata25. Sebanyak 25 tokoh atau lembaga kami sajikan dalam beragam konten informatif. Simak rangkaian lengkapnya di sini.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...