Melawan Pandemi Melalui Digitalisasi

Desy Setyowati
27 Maret 2023, 16:00
pandemi, CEO Halodoc, Jonathan Sudharta, covid-19, katadata25
Katadata/Ilustrasi: Lambok Hutabarat
CEO Halodoc, Jonathan Sudharta

Sebagai CEO Halodoc, Jonathan Sudharta merasa beruntung karena memiliki kenalan dokter dan akses ke obat-obatan ketika virus corona merebak di Indonesia. Di saat bersamaan, ia melihat di televisi dan media sosial banyak orang yang meninggal akibat Covid-19.

Lulusan Universitas Curtin, Australia ini pun ingin keberuntungan yang sama dirasakan oleh masyarakat di tengah kepungan pandemi. Karena itu Jonathan memperbesar platform teknologi kesehatan yang telah ia bangun pada 2016 itu saat virus corona makin menyebar di Tanah Air.

Keinginan ini disambut ribuan dokter, rumah sakit, dan apotek. Jonathan mencatat sekitar delapan ribu dokter mendaftar di platform pada Maret 2020. Jumlah ini memperbanyak 20 ribu petugas medis yang telah bergabung lebih awal sebelum pandemi.

Bagi dokter-dokter yang baru bergabung, Halodoc memberikan pelatihan mengenai Covid-19 dan dunia telemedicine. “Kami undang pembicara dari Cina dan Inggris untuk mempelajari Covid-19, bagaimana menanganinya,” kata Jonathan dalam wawancara khusus dengan Katadata.co.id tahun lalu. “Setelah itu setiap minggu dokter kami bertambah kira-kira 500 orang.”

CEO Halodoc Jonathan Sudharta
CEO Halodoc Jonathan Sudharta.

Sebelum pandemi, Halodoc juga sudah terkoneksi dengan 4.000 apotek dan 2.000 rumah sakit. Waktu pandemi datang, jumlah mitra kesehatan ini makin besar hingga ke pelosok negeri.

Di awal pandemi itu, Jonathan ingat benar bagaimana timnya berjumpalitan setiap hari. Seiring lonjakan pengguna yang signifikan dia harus memastikan agar orang-orang di belakangnya jangan sampai kelimpungan, misalnya lantaran jumlah dokter tidak cukup.

Pasalnya, tidak semua dokter aktif 24 jam. Sebagai contoh, dia harus memastikan tidak ada shift atau waktu tertentu yang penggunanya 1000 orang namun dokternya cuma lima. Mesti cukup jumlah dokter di jam yang sama.

Dari data pengguna Halodoc terlihat bahwa jam sibuk terjadi pada pukul 12 siang, 12 malam, dan empat sampai lima pagi. “Banyak orang setelah salat subuh berkonsultasi dengan dokter, jam-jam yang kami harus memastikan agar dokter terpenuhi,” ujar Jonathan.

Layanan jarak jauh lain yang dikembangkan yakni chatbot khusus terkait risiko terpapar virus corona. Pada bulan berikutnya, Halodoc menyediakan layanan khusus pasien Covid-19 yang isolasi mandiri atau isoman. Startup ini juga membantu dari sisi tes risiko Covid-19.

Halodoc bahkan menyediakan layanan psikologis. Hal ini mengingat masyarakat diliputi kekhawatiran akan risiko terpapar virus corona, mobilitas yang dibatasi, hingga mengganggu pekerjaan dan persoalan lainnya. Fasilitas ini tersedia dalam bentuk chat maupun panggilan video.

Tak hanya itu, Halodoc lalu menyediakan layanan kesehatan hewan. Fasilitas itu untuk meminimalkan risiko penularan virus corona melalui hewan. Dengan begitu, setiap orang bisa merasa aman berdekatan dengan binatang peliharaannya.

Halaman:

Dalam rangka mengapresiasi para tokoh yang berkontribusi besar dalam penanganan pandemi Covid-19, Katadata menyajikan edisi khusus Katadata25. Sebanyak 25 tokoh atau lembaga kami sajikan dalam beragam konten informatif. Simak rangkaian lengkapnya di sini.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...