Penyeberangan Kapal Ferry Pelabuhan Ciwandan Bakauheni Ditutup
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyampaikan bahwa layanan penyeberangan dari Pelabuhan Ciwandan menuju Pelabuhan Panjang dan Bakauheni resmi ditutup, Jumat (21/4).
"Sesuai arahan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten, bahwa pada H-1 mulai pukul 16.00 WIB layanan penyeberangan dari Ciwandan menuju Bakauheni dan Ciwandan - Panjang, resmi ditutup," demikian disampaikan Corporate Secretary PT ASDP Shelvy Arifin dalam keterangannya di Pelabuhan Merak, Jumat (21/4).
Shelvy menyampaikan, seiring dengan penutupan layanan di Pelabuhan Ciwandan maka penyeberangan menuju Lampung kembali dilayani dari Pelabuhan Merak.
ASDP mengimbau kepada seluruh pengguna jasa agar mempersiapkan perjalanan dengan kapal ferry, termasuk layanan arus balik Lebaran.
Sebelumnya, pengendara roda dua dapat menyeberang dengan menempuh rute Ciwandan-Bakauheni pada tanggal 15-21 April 2023 ditambah rute Ciwandan-Panjang untuk tanggal 19-21 April 2023.
Adapun untuk kendaraan truk golongan VB, pelayanan penyeberangan dari Pelabuhan Merak dilayani hanya pada tanggal 15-17 April 2023. Sehingga, untuk yang ingin menyeberang dari tanggal 18-21 April akan dialihkan menuju Pelabuhan Ciwandan.
Jumlah kapal yang beroperasi di pelabuhan perbantuan antara lain Pelabuhan Ciwandan sebanyak 11 Kapal RoRo, 2 Kapal ALP, dan 1 Kapal Pelni, sedangkan pada Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) sebanyak 5 unit kapal.
Berdasarkan data Posko Merak, tercatat total penumpang yang menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera mulai dari H-10 hingga H-2 mencapai 801.049 orang atau naik 5 % dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 760.911 orang.
Adapun untuk total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 188.295 unit atau naik 4 % dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu, yakni sebanyak 180.465 unit.
ASDP menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan bahwa penyelenggaraan layanan angkutan penyeberangan pada periode arus mudik tahun 2023 ini berjalan lancar dan terkendali. Kendati terjadi antrean seiring peningkatan volume penumpang dan kendaraan di puncak arus mudik, namun layanan penyeberangan tetap aman dan terkendali.
