Dua Kepala Negara Tak Hadir di KTT ASEAN Labuan Bajo, Ini Alasannya
Dua kepala negara anggota ASEAN, Thailand dan Myanmar dipastikan tak hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 di Labuan Bajo pada 10-11 Mei 2023. Sementara, sejumlah kepala negara-negara ASEAN terpantau sudah hadir di Labuan Bajo sejak pagi ini.
"PM Thailand tidak hadir karena tanggal 14 Pemilu di sana, jadi diwakilkan oleh wakil PM," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Usman Kansong saat ditemui di Media Center KTT ASEAN di Hotel Bintang Flores, Labuan Bajo, Selasa (9/5).
Kansong menjelaskan, kepala negara Myanmar tak hadir karena memang pemimpin Junta Militer yang kini berkuasa tak diundang. Meski demikim pemimpin nonpolitik di Myanmar tetap diundang dan hadir seperti pada agenda Asian Foreign Ministerial Meeting (AMM) DAN ASEAN Seniors Official Meeting (SOM).
Sementara itu, kepala negara ASEAN lainnya termasuk anggota baru Timor Leste terpantau sudah tiba di Labuan Bajo. Terpantau dari live stream youtube Sekretariat Presiden, sudah ada dua kepala negara yang tiba siang ini yakni Kamboja dan Timor Leste.
Rangkaian KTT ke-42 ASEAN 2023 akan menghadirkan delapan kepala negara, ditambah Sekjen ASEAN dan Perdana Menteri Timor Leste, untuk membahas sejumlah isu kepentingan bersama ASEAN. Pertemuan puncak digelar 10-11 Mei atau selama dua hari mulai besok.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah sebelumnya mengatakan, kehadiran Perdana Menteri Taur Matan Ruak tersebut menandakan adanya kemajuan hubungan baik yang sangat signifikan antara Indonesia dengan Timor Leste. Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah
"Indonesia secara konsisten mendukung aksesi Timor Leste sebagai anggota ASEAN ke-11," ujar Teuku dalam keterangan resmi, Senin (8/5).
Teuku menyatakan bahwa diskusi untuk menyempurnakan Peta Jalan atau Road Map keanggotaan penuh Timor Leste masih terus berlangsung di Kelompok Kerja Dewan Koordinasi ASEAN untuk Timor Leste (ASEAN Coordinating Council Working Group on Timor Leste/AC-WGTL.
Dia mengatakan, ada beberapa kriteria yang masih harus dipenuhi oleh Timor-Leste. Di antaranya adalah penyesuaian peraturan nasional yang berkaitan dengan perjanjian dan dokumen ASEAN, serta pembentukan misi diplomatik Timor-Leste untuk ASEAN.
Dalam hal ini, Indonesia juga telah memberikan beberapa program peningkatan kapasitas bagi Pegawai Negeri Sipil di Timor Leste.
Pada KTT ASEAN sebelumnya di Phnom Penh, November 2022, telah disepakati bahwa Timor-Leste secara prinsip akan menjadi anggota ASEAN ke-11. Selanjutnya, pada Februari 2023, Dewan Koordinasi ASEAN atau ACC di tingkat Menteri mengadopsi Pedoman Pelaksanaan Status Observer yang diberikan kepada negara tersebut di ASEAN. Menteri Luar Negeri Timor Leste,Adaljiza Magno, turut hadir dalam pertemuan tersebut sebagai pengamat.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData