Pilpres Turki Masuk Putaran Kedua, Kans Erdogan Menang Tetap Besar
Recep Tayyip Erdogan gagal memenangkan Pemilihan Presiden Turki dalam satu putaran. Ia harus berhadapan lagi dengan rivalnya yakni Kemal Kilicdaroglu dalam putaran kedua pada 28 Mei mendatang.
Meski demikian, Erdogan masih berpeluang besar memenangkan Pilpres Turki karena hanya terpaut tipis dari ambang batas mayoritas 50% suara. Dalam putaran pertama, Erdogan berhasil mendapatkan 49,4% suara, sedangkan Kilicdaroglu hanya meraup 45% suara.
Untuk melapangkan jalan, Erdogan saat ini tengah membuka pembicaraan dengan kandidat yang telah tersingkir pada putaran pertama yakni Sinan Ogan. Ogan merupakan capres independen yang berhasil mengumpulkan 5,2% suara pada putaran awal.
"Peluang kami di putaran kedua sangat tinggi. Ogan menjadi kuncinya," kata seorang pejabat tinggi dari Partai Keadilan dan Pembangunan yang dipimpin Erdogan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/5).
Kondisi berbeda dialami kubu Kilicdaroglu yang tak menyangka hanya mendapatkan 45% suara, di bawah ekspektasi awal. Aliansi oposisi yang berisi enam partai politik ternyata tak berhasil menarik pemilih nasionalis.
"Kilicdaroglu perlu merestrukturisasi strateginya," kata seorang petinggi dari aliansi partai oposisi.
Seorang petinggi lain oposisi mengatakan kondisi ini karena Erdogan adalah berhasil menakut-nakuti dan menggeser pemilih nasionalis ke sisinya. Caranya, memberikan klaim bahwa Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang pemerintah mendukung Kilicdaroglu.
"Kami butuh pemulihan dengan cepat dalam waktu dua minggu," kata petinggi tersebut.
Seperti Erdogan, Kilicdaroglu saat ini juga akan mendekati Sinan Ogan. Meski demikian, tantangan yang akan dihadapi oposisi jauh lebih besar karena Ogan merupakan nasionalis sayap kanan anti Kurdi.
Ogan dalam wawancara hari Senin (15/5) mengatakan dirinya hanya akan mendukung Kilicdaroglu jika aliansi tak melibatkan Partai Rakyat Demokratik yang pro-Kurdi memerintah jika menang.
Dengan kondisi ini, besar kemungkinan Erdogan yang akan mendapatkan keuntungan suara karena latar belakang konservatif yang mirip dengan pemilih Ogan.
"Ogan adalah kingmaker putaran kedua. Meski akan bernegosiasi dengan dua pihak, namun Erdogan memiliki lebih banyak hal untuk ditawarkan," kata Hakan Akbas, Direktur Pelaksana konsultan politik Strategic Advisory Services.