Profil Kemal Kilicdaroglu, Lawan Presiden Erdogan di Pemilu Turki

Amelia Yesidora
15 Mei 2023, 17:15
Calon presiden Turki Kemal Kilicdaroglu
Instagram @kilicdaroglu
Calon presiden Turki Kemal Kilicdaroglu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berhasil mengungguli pesaing utamanya, Kemal Kilicdaroglu, dalam pemilu Minggu (14/5). Namun, Erdogan gagal meraih mayoritas suara alias lebih dari 50%. Pemilu putaran kedua akan dilaksanakan pada 28 Mei, pertama kali dalam sejarah politik Turki. 

Petahana yang sudah memimpin Turki hampir 20 tahun lamanya ini tengah bersaing sengit dengan Kilicdaroglu. Survei Konda pada tiga hari sebelum pemilu menyatakan Erdogan meraup 43,7% suara, sedangkan oposisi meraih 49,3%. 

Dengan angka tersebut, Kilicdaroglu disebut punya peluang mengalahkan Erdogan dalam pemilu. Utamanya karena tokoh ekonom tersebut disokong koalisi besar yang terdiri dari enam partai oposisi, Aliansi Bangsa. Koalisi ini mencakup partai sayap kiri, tengah, dan kanan politik Turki. 

Mantan diplomat Turki Sinan Ulgen menjelaskan koalisi besar ini adalah peristiwa luar biasa dalam sejarah politik negaranya. “Satu kegagalan besar mengapa dulu oposisi tidak bisa menggeser Erdogan adalah tidak bisa bertindak satu suara,” kata Ulgen.

KONFERENSI PERS PRESIDEN TURKI DI KTT G20 BALI
Presiden Turki Tayyip Erdogan di KTT G20 Bali. (ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym.)

Jadi Ekonom Sebelum Masuk Politik

Kilicdaroglu, 74 tahun, adalah pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) dan ketua oposisi utama di Turki sejak 2010. Sebelum masuk ke politik, ia belajar ekonomi di Gazi University dan lulus pada 1971. Ia lalu bekerja di Kementerian Keuangan dan naik menjadi ketua Departemen Pendapatan pada 1983. 

Namanya kian melambung saat menjadi direktur Lembaga Jaminan Sosial pada 1992. Perhatian pada hal detil dan sifat bisa dipercaya membuat Kilicdaroglu memperoleh titel Bureaucrat of the Year dari majalah setempat pada 1994. Barulah pada 1999 di umur 50-an, ia pensiun dari kantor tersebut.

Keputusan Kilicdaroglu untuk pensiun bersamaan dengan momen penting di negara tersebut. Mulai dari problema Suku Kurdi, inflasi, hingga kuatnya liberalisasi di negara tersebut. Belum lagi korupsi dan gempa bumi yang melanda turki menyebabkan kerusakan baik secara materil dan nyawa.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...