Sandiaga Akan Temui MUI Usai Muncul Penolakan Konser Coldplay
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno berencana untuk menemui Majelis Ulama Indonesia. Tujuan pertemuan tersebut adalah menemui titik terang terkait konser Coldplay di dalam negeri.
Menurutnya, para ulama hanya ingin memastikan konser Coldplay berada dalam koridor hukum nasional. Secara umum, Sandiaga menilai MUI tetap mendukung Indonesia sebagai destinasi wisata dunia.
"Kami ingin mendengarkan masukan dan saran, karena ini bagian kami memastikan konser ini ada di koridor hukum dan bagian dari Indonesia sebagai destinasi wisata dunia," kata Sandiaga di Istana Kepresidenan, Senin (22/5).
Dilansir dari Antara, Wakil Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis mendorong promotor konser Coldplay memastikan tidak ada kampanye kelompok LGBT dalam bentuk apapun saat konser.
Sedangkan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menolak konser Coldplay dengan alasan bertentangan dengan Pancasila. Selain itu, Anwar berpendapat atraksi musik tersebut berpotensi melanggar Pasal 29 Ayat 1 UUD 1945.
Oleh karena itu, Anwar mendorong pemerintah tidak melihat konser Coldplay hanya dari kacamata ekonomi. Menurutnya, konser tersebut dapat mengikis akhlak, moralitas dan budaya bangsa lantaran Coldplay adalah salah satu grup musik yang mendukung kelompok LGBT.
"Artinya, tidak boleh ada kegiatan yang kita lakukan di negeri ini yang bertentangan dengan ajaran agama," kata Anwar dalam keterangan resmi, Kamis (18/5).
Sebelumnya, Promotor PK Entertainment mengumumkan tiket Coldplay habis terjual pada masa penjualan untuk umum yang berlangsung pada Jumat (19/5). Masa penjualan tiket konser band asal Inggris itu dimulai pukul 10.00 WIB dan habis terjual sekitar pukul 13.00 WIB, hanya tiga jam.
Coldplay berencana menggelar konser di Indonesia untuk pertama kalinya pada 15 November 2023. TEM Presents dan PK Entertainment, selaku promotor konser Coldplay, memilih Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, sebagai lokasi konser tersebut.
