Demokrat Bantah Mimpi SBY dengan Jokowi-Mega Terkait Duet Ganjar-AHY
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengunggah cuitan tentang mimpinya yang duduk dalam satu gerbong kereta dengan Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri. Cuitan SBY mendapat reaksi beragam, di antaranya mengkaitkan dengan langkah politik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Cuitan SBY itu sehari setelah AHY bertemu dengan anak Megawati, Puan Maharani. Puan merupakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dipimpin Megawati. Belakangan beredar kabar Demokrat mengincar duet Ganjar Pranowo dan AHY.
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan membantah cuitan SBY sebagai bagian politik praktis. "Saya kira berlebihan. Saya ini pernah bersama-sama beliau menentukan calon presiden dan calon wakil presiden, penentuan itu saat detik-detik terakhir," kata Hinca kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (20/6).
Dia menafsirkan mimpi SBY merupakan bentuk kerinduan untuk menyampaikan pesan moral pada publik."Jadi tidak ada hubungannya pertemuan antara mas AHY dengan mbak Puan," kata dia.
Hinca menafsirkan arti mimpi SBY merupakan suatu harapan seorang pemimpin yang kembali menjadi rakyat biasa usai tidak lagi menjabat.
Ia juga menceritakan pernah berbincang dengan SBY. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan SBY bertanya kepadanya apa yang terbaik dilakukan pada saat berakhirnya masa jabatan di periode kedua.
"Saya mengatakan soft landing. Soft landing itu artinya mengakhiri nya dengan sangat baik," katanya.
Dia meminta tak perlu terlalu jauh menafsirkan mimpi SBY. "Tafsirkan pesan ini adalah pesan negarawan dari Pak SBY yang menyampaikan pesan itu kepada Pak Jokowi, dan kemudian ke Bu Mega," katanya.
Apabila tiga mantan presiden bersatu, yakni SBY, Jokowi dan Mega, dia menilai akan berdampak luar biasa buat rakyat Indonesia. "Dan kalau rakyat ini menyaksikan ketiganya, saya kira luar biasanya pesannya ke generasi muda di Indonesia," kata dia.
Dalam mimpinya Presiden RI ke-6 itu menyebut mereka bertiga duduk semeja dengan Presiden Indonesia ke-8 yang baru akan dilantik pada Oktober 2024.
Menurut SBY dalam mimpi itu ia awalnya dijemput oleh Jokowi ke Cikeas. Mereka berdua kemudian bersama-sama menjemput Presiden Ri ke-5 Megawati Soekarnoputri untuk kemudian bersama-sama menuju Stasiun Gambir. Di stasiun Gambir, telah menunggu Presiden RI ke-8 yang telah membelikan tiket untuk SBY, Jokowi dan Megawati dengan tujuan arah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai. Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat,” ujar SBY seperti dikutip dari akun twitter miliknya, Senin (19/6).