Top News: Profil Desmond Mahesa, Imbauan KBRI Moskow untuk WNI

Aryo Widhy Wicaksono
26 Juni 2023, 05:55
Desmond Mahesa
Antara
Desmond J Mahesa

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (24/6).

Sebelum meninggal, Wakil Ketua Komisi Hukum DPR ini disebut telah mengalami sesak nafas dalam dua bulan terakhir.

Sebelum berkiprah di parlemen, pria kelahiran Banjarmasin ini dikenal sebagai aktivis yang cukup vokal pada 1998 dan berkiprah di lembaga bantuan hukum, sebelum meniti karir menjadi politisi.

Berita mengenai sepak terjang Desmond menjadi artikel terpopuler atau Top News Katadata.co.id pada akhir pekan ini. Selain itu, baca juga artikel lainnya seperti pembrontakan di Rusia, dan pengunduran diri beberapa pejabat Kresna Life.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Profil Desmond J Mahesa, Mantan Aktivis yang Berlabuh di Gerindra

Desmond Mahesa lahir di Banjarmasin, 12 Desember 1965. Ia duduk di Parlemen sejak pemilu 2009, saat Partai Gerindra pertama kali menjadi peserta pemilu.

Pada pemilu 2019, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR 2019-2024 dari daerah pemilihan Banten II, yang meliputi Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.

Nama Desmond mulai dikenal luas masyarakat sejak reformasi 1998. Ia menjadi salah satu aktivis korban penculikan pada 1997 hingga 1998.

Saat itu Desmond turut serta dalam gerakan mahasiswa yang menggulingkan pemerintahan Orde Baru.

Saat peristiwa penculikan Desmond bernaung di Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) dan menjabat sebagai ketua.

Ia dilaporkan hilang pada 10 Februari 1998, bersama 21 aktivis lain. Dari 22 aktivis yang diculik, hanya 9 orang yang kembali yaitu Desmond, Nezar Patria, Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang, Andi Arief, Faisol Reza, Rahardjo Walujo Djati, Aan Rusdianto, dan Mugianto.

Baca lebih lengkap profil Desmond J. Mahesa.

2. Pemberontakan Wagner, KBRI Moskow Imbau WNI di Rusia Batasi Perjalanan

Kedutaan Besar RI di Moskow pada Sabtu (24/6) mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di Rusia untuk membatasi perjalanan ke luar kota. Hal itu mengingat situasi keamanan akibat pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner.

Pemerintah Rusia memutuskan untuk memberlakukan kebijakan kontra terorisme setelah kelompok Wagner dianggap berkhianat dan menghasut pemberontakan bersenjata.

Dalam pernyataan yang dirilis melalui media sosial pada Minggu (25/6) dini hari, KBRI mengimbau WNI untuk tetap tenang dan tidak melakukan perjalanan ke beberapa wilayah, seperti Rostov dan Voronezh, hingga situasi menjadi kondusif.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...