Uang Rp 27 Miliar Dikembalikan kepada Tersangka Korupsi BTS, Ada Apa?

Ade Rosman
4 Juli 2023, 18:11
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo tiba di Gedung Bundar Kejaksaan Agung untuk diperiksa terkait kasus korupsi BTS Kominfo, Senin (3/7).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo tiba di Gedung Bundar Kejaksaan Agung untuk diperiksa terkait kasus korupsi BTS Kominfo, Senin (3/7).

Kuasa hukum Komisaris PT Solitech Media Synergy Irwan Hermawan, Maqdir Ismail, mengatakan ada yang mengembalikan uang senilai Rp 27 miliar kepada kliennya, hari ini. Uang tersebut diduga merupakan bagian dari aliran dana korupsi proyek penyediaan menara base transceiver station atau BTS 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022.

Irwan Hermawan merupakan salah satu terdakwa kasus korupsi BTS bersama mantan Menteri Kominfo Johnny G. Plate. Irwan didakwa turut serta ikut merugikan negara Rp 8 triliun dalam kasus korupsi pembangunan menara tersebut.

"Sudah ada yang menyerahkan kepada kami (Rp 27 miliar)," kata Maqdir kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (4/7).

Maqdir mengatakan kliennya menerima Rp 27 miliar dalam bentuk tunai pecahan dolar Amerika. Rencananya, uang akan diserahkan kepada Kejaksaan Agung hari ini.

Meski tak menjabarkan lebih merinci, ia menyebut yang menyerahkan uang itu berasal dari pihak swasta. Maqdir enggan menjawab ketika ditanya apakah uang tersebut dikembalikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.

Ia mengatakan, seharusnya aparat terkhusus kejaksaan berfokus mencari kebenaran terkait kabar yang menyebutkan sejumlah uang yang beredar dan melibatkan banyak pihak.

Sehari sebelumnya, Kejaksaan Agung telah memanggil Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo terkait aliran dana Rp 27 miliar.

Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung Kuntadi mengatakan, pemeriksaan Dito tidak berkaitan dengan tindak pidana yang menyangkut proyek Base Transceiver Station (BTS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika periode 2020 hingga 2022.

"Yang bersangkutan kami periksa dari jam 1 sampai jam 3 dengan 24 pertanyaan. Semua pertanyaan dijawab dengan baik, transparan," kata Kuntadi dalam konferensi pers di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (3/7).

Kuntadi mengatakan, terkait materi yang ditanyakan pada Dito tidak bisa ia ungkapkan kepada publik saat ini. Namun ia menjelaskan permintaan keterangan terhadap Dito di luar perkara dugaan korupsi proyek BTS.

Menurut Kuntadi pertanyaan yang ditanyakan pada Dito berada di luar tempus delicti atau waktu terjadinya tindak pidana dalam proyek BTS. Kuntadi mengatakan, informasi yang berkembang berdasarkan pada keterangan Komisaris PT Solitechmedia Synergy Irwan Hermawan yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam korupsi BTS.

"Terinfo dalam rangka untuk menangani mengendalikan penyelidikan ada upaya untuk memberikan sejumlah uang. Sehingga dari hal tersebut tampak jelas peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan tindak pidana yang menyangkut proyek BTS paket 1 sampai 5," kata Kuntadi.

Kuntadi mengungkapkan, Irwan mengatakan bahwa dirinya mengumpulkan dan menyerahkan uang dalam rangka mengupayakan agar penyidikan tidak berjalan. Namun, ia mengatakan Kejagung masih melakukan pendalaman terkait detail sumber dana serta ada atau tidaknya hal tersebut.

Klarifikasi Dito 

Usai pemeriksaan, Dito yang mengenakan topi merah, kaos putih, dan jaket hitam menyinggung beban moral akibat kabar dirinya terkait perkara tersebut. Ia mengatakan hadir sebagai individu bukan sebagai seorang menteri.

"Saya memiliki keluarga yang di mana saya harus meluruskan ini semua dan juga mempertanggungjawabkan kepercayaan publik yang sudah diberikan selama ini," kata Dito.

Ia mengatakan, sejak namanya mencuat, ia berkeinginan untuk segera memberikan konfirmasi pada Kejagung, namun karena kunjungan kerja yang dilakukannya ke luar negeri dalam dangka special olympic di Berlin sehingga baru sempat dilakukan, dan kebetulan, tambah Dito, Kejagung pun telah memanggilnya.

"Dari awal ingin sekali secepat-cepatnya klarifikasi agar ini tidak berlarut-larut, dan alhamdulilah hari ini forumnya dilaksanakan tadi hampir dua jam kami banyak memberikan keterangan dan diskusi," kata Dito.

Ia pun berharap, adanya tindak lanjut secara resmi terhadap perkara tersebut sehingga dapat membersihkan namanya serta mengembalikan kepercayaan publik padanya.

"Ini bisa juga untuk membersihkan nama saya dan juga kepercayaan yang sudah diberikan baik dari Bapak Presiden Jokowi maupun masyarakat yang selama ini sudah mendukung saya," kata Dito.


Reporter: Ade Rosman
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...