Retno Beberkan Hasil Pertemuan Menlu ASEAN soal Senjata Nuklir

Abdul Azis Said
11 Juli 2023, 17:46
Suasana Sidang Paripurna Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-56 di Jakarta, Selasa (11/7/2023).
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Suasana Sidang Paripurna Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-56 di Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Pertemuan menteri luar negeri ASEAN di Jakarta hari ini membahas zona bebas senjata nuklir di ASEAN atau SEANWFZ. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan negara-negara anggota ASEAN berkomitmen mendorong inisiatif tersebut.

"Setelah melakukan diskusi cukup panjang dan terbuka, pada akhirnya kami melihat ada satu kesamaan bahwa ASEAN memiliki political will yang kuat untuk terus menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang bebas dari senjata nuklir," ujar Retno saat ditemui di hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (11/7).

Komunikasi antarnegara akan terus dilakukan mengingat masih terdapat beberapa bagian pada dokumen pembahasan yang belum disetujui. Dirjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri sebelumnya menyebut anggota ASEAN kini masih fokus melihat kembali isi kesepakatan.

Lebih dari dua dekade lalu negara-negara anggota ASEAN telah menyepakati traktat SEANWFZ. Namun hingga kini belum ada satupun dari negara pemilik senjata nuklir yang memberikan kesediaan untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara bebas dari senjata nuklir.

Retno kembali mengingatkan ancaman senjata nuklir terhadap perdamaian di kawasan semakin dekat. Apalagi ancaman penggunaan nuklir makin masif belakangan. Ia juga menyinggung doktrin militer terkait penggunaan tenaga nuklir yang kini ikut berkembang di regional.

"Tidak ada senjata yang lebih kuat dan merusak daripada senjata nuklir. Dan dengan senjata nuklir kita hanya berjarak satu kesalahan perhitungan dari kiamat dan bencana global," kata Retno dalam pidatonya saat membuka pertemuan SEANWFZ pagi ini.

Sebelum dibahas pada level menteri hari ini, sehari sebelumnya para pejabat senior ASEAN lebih dulu berkumpul dan salah satunya membahas terkait isu ini. Dirjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto Suryodipuro menjelaskan ASEAN telah berkonsultasi untuk menyampaikan inisiatif itu kepada lima perwakilan misi diplomatik negara pemilik senjata nuklir. Kelima negara tersebut antara lain Cina, Rusia, AS, Inggris dan Prancis.

Konsultasi itu merupakan pertemuan pertama yang dilakukan sebagai mandat hasil keputusan komisi SEANWFZ pada tahun lalu. Adapun konsultasi tersebut hanya berupa penyampaian hasil keputusan negara anggota ASEAN.

Selain pertemuan itu, ASEAN diketahui belum banyak berkomunikasi dengan lima negara pemilik senjata nuklir, termasuk dengan salah satu negara yang dikabarkan sudah bersedia menandatangani protokol. Hal ini karena asosiasi sejauh ini masih pada tahap persiapan internal.

"Pembahasan ini kan berhenti pada 2012, jadi ASEAN juga harus melihat kembali dokumen-dokumen dari tahun 2012, intinya apakah bisa dilanjutkan seperti apa adanya atau harus ada perubahan," kata Sidharto dalam media briefing yang digelar Senin malam (10/7).

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...