Elektabilitas Prabowo Unggul Kalahkan Ganjar, Ini Faktor Pendukungnya

Ade Rosman
12 Juli 2023, 06:00
Foto: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Menhan Prabowo Subianto mencapai 38%, disu
Katadata
Foto: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Temuan Lembaga Survei Indonesia atau LSI menunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati posisi teratas kandidat calon presiden dalam beberapa simulasi. Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan nama Prabowo unggul di semua simulasi pemilihan capres. 

Pada temuan survei yang dilakukan 1-8 Juli 2023 itu, tiga nama yang bersaing di papan atas kandidat capres diisi oleh sosok yang sama yakni Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Djayadi kedekatan dengan Presiden Joko Widodo bisa menjadi salah satu nilai plus yang diberikan responden.

"Sampai Oktober 2022, Jokowi masih dipersepsikan masyarakat dengan Ganjar, tapi sejak Oktober, November, sampai sekarang, Pak Jokowi sengaja atau tidak sengaja terlihat menunjukkan hubungan yang kuat dengan Pak Prabowo," kata Djayadi dalam paparannya, Selasa (11/7).

Djayadi menjelaskan dari tiga kandidat capres, dua kandidat kerap dipersepsikan memiliki kedekatan dengan Jokowi, yakni Prabowo dan Ganjar. Berdasarkan temuan LSI kedua sosok yang dekat dengan Jokowi itu memiliki tren yang berbeda. 

Berdasarkan data LSI, Prabowo mengalami penguatan yang konsisten sejak Januari hingga Juli 2023. Kondisi sebaliknya terjadi pada Ganjar. Suara politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengalami penurunan drastis akibat polemik sepak bola. Menurut temuan LSI Gubernur Jawa Tengah itu belum sepenuhnya kembali seperti sebelum berpolemik.

"Masalahnya adalah Ganjar mulai naik lagi tapi belum kembali ke tingkat dukungan pada Januari dan Februari 2023," ujar Djayadi. 

Di sisi lain, ia mengungkapkan adanya temuan yang menunjukkan kesinambungan antara tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden dengan peningkatan elektabilitas Prabowo. Hal itu berkebalikan dengan Anies yang selama ini dipersepsikan sebagai kebalikan Jokowi.

"Elektabilitas Prabowo meningkat, itu seperti memberikan tekanan pada elektabilitas Anies, dan itu masuk akal. Karena kalau dilihat yang puas pada Presiden cenderung pilihannya pada Prabowo dan Ganjar tidak ke Anies," kata Djayadi lagi. 

Buntut dari hal tersebut, tambah Djayadi, pemilih Prabowo yang mungkin beberapa bulan lalu masih ragu-ragu, mulai melirik kembali Prabowo. Ia mengungkapkan, LSI membagi pemilih Prabowo menjadi tiga kategori. 

Kategori pertama adalah pemilih yang berpotensi memberi suara ke Anies. Kategori kedua adalah pemilih loyal atau pendukung 'die hard' yang digambarkan sebagai pendukung Gerindra. Sedangkan pemilih Prabowo ketiga adalah pemilih yang condong ke Anies maupun Prabowo tapi tidak ke Ganjar.

Adapun, temuan pada simulasi terbuka, Prabowo menjadi pilihan terbanyak responden, yaitu sebanyak 20,0%, diikuti Ganjar 19,9%, dan Anies 9,6%. Pada simulasi ini responden tidak disodorkan pilihan nama. 

Kemudian, pada simulasi 19 nama Prabowo kembali unggul dengan perolehan 25,3%, dibuntuti Ganjar 25,1%, dan Anies 15,4%. Mengerucut ke simulasi tiga nama, masih tak ada perubahan yang signifikan. Prabowo tetap menempati posisi pertama dengan memperoleh 35,8%, Ganjar 32,2%, dan Anies 21,4%. Sementara 10,6% responden tidak memberikan jawaban.

"Selisihnya 3,6%, sudah cukup bagus tapi belum mencapai dua kali margin of error, belum sampai 5%. Jadi secara absolut unggul, tapi secara statistik sama," kata Djayadi.

Pemilihan Dua Putaran

Kemudian, LSI menggambarkan simulasi jika nantinya Pilpres diadakan dalam dua putaran. Prabowo kembali unggul jika maju menghadapi Anies maupun Ganjar. Jika nantinya menghadapi Ganjar, Prabowo unggul sekitar 10%. 

Dalam pertarungan melawan Ganjar di putaran kedua, LSI memprediksi Prabowo mendapat 48,1% suara, sedangkan Ganjar 38,1%. Sebanyak 13,8% responden tidak memberikan jawaban.

"(Prabowo) unggulnya signifikan. Tetapi karena belum mencapai 50 persen, belum aman. Misalnya dipindahkan suara yang tidak jawab ke Ganjar, Prabowo bisa kalah, meskipun tidak mungkin 100 persen pemindahannya," kata Djayadi.

Jika nantinya Prabowo menghadapi Anies, Prabowo mendapatkan 50,9% suara sedangkan Anies 27,9%. Sebanyak 21,2% responden tidak memberikan jawaban.

Target populasi dalam survei itu yakni warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas dan memiliki telepon, sekitar 83% dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing atau pemilihan sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak yang dilakukan terhadap 1242 responden. 

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...