Survei AFTECH: Tech Winter, Momentum Perusahaan Fintech Berinovasi

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
27 Juli 2023, 13:14
Survei AFTECH AMS 2022/2023: Tech Winter, Momentum Perusahaan Fintech Berinovasi
Katadata

Fenomena tech winter menyebabkan pelaku di industri teknologi dan perusahaan startup lebih berfokus bertahan dan melakukan inovasi untuk menghasilkan profit. Tech Winter adalah istilah populer yang menggambarkan kondisi perusahaan rintisan atau startup berbasis teknologi mulai tumbang dan gugur satu per satu.

Survei AFTECH Annual Member Survey 2022/2023 yang dilakukan Katadata Insight Center bekerja sama dengan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) mengugkapkan, sebanyak 84% perusahaan fintech telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau layoff, dan 76% juga tidak berencana untuk menambah atau merekrut tenaga kerja baru dalam waktu dekat.

Direktur Katadata Insight Center (KIC) Adek Media Roza menjelaskan, meskipun dilanda fenomena tech winter, investasi sektor fintech di Indonesia masih menunjukkan performa yang cukup baik didukung oleh cara pandang positif pelaku fintech. Menurut Adek Media Roza, beberapa pelaku fintech menyatakan bahwa fenomena tech winter justru dilihat sebagai momentum untuk terus berinovasi.

“Pengesahan Undang-Undang Nomor 27 tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan juga dipandang mencerminkan dukungan Pemerintah dan regulator bagi industri fintech. Sebanyak 76% pelaku fintech setuju bahwa peraturan Pemerintah saat ini kondusif mendukung inovasi, meski relaksasi atau kelonggaran dalam regulasi dan pemberian insentif tertentu masih tetap menjadi harapan,” kata Adek dalam acara Peluncuran AFTECH Annual Members Survey Report 2022/2023, Kamis (27/7/2023) di JIExpo Jakarta.

Laporan hasil riset AFTECH Annual Member Survey (AMS) 2022/2023 dilakukan dengan pendekatan beberapa metodologi yakni kuantitatif, kualitatif, serta studi literatur untuk melengkapi analisis. Kuesioner AMS 2022/2023 diedarkan secara online kepada semua anggota AFTECH pada tanggal 15 Mei – 15 Juni 2023. Terdapat 75 responden yang berpartisipasi.

Selain itu juga dilakukan wawancara mendalam kepada 3 anggota AFTECH yakni Ayoconnect, Trusting Social, dan Amartha. Metode terakhir adalah menggunakan berbagai sumber data sekunder untuk melengkapi analisis, diantaranya peraturan/regulasi, jurnal, OJK, Bank Indonesia dan lain-lain.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, tech winter yang melanda dunia dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh industri fintech. Ini karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan berkelanjutan.

“Success story Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi harus jadi bagian terpenting dari success story fintech. Karena itu, OJK berharap tren pertumbuhan fintech Indonesia tetap positif dalam jangka Panjang. Apa yang dikenal tech winter di dunia internasional tampaknya dan seharusnya tidak terjadi di Indonesia,” ujar Mahendra.

Mahendra menambahkan, agar pertumbuhan fintech berjalan baik maka harus diserta penerapan good governance, risk and compliance, transparansi, mekanisme audit yang kredibel dan akuntabilitas sebagai perilaku kunci bisnis fintech.

“Kami yakin fintech di Indonesia mampu jadi bagian integral dari pembangunan ekonomi Indonesia. Inovasi dan solusi yang ditawarkan fintech sangat diperlukan Indonesia yang punya pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan, demografi yang besar dan stabilitas politik yang baik serta pembangunan sosial serta kesejahteraan yang cepat. Aftech harus berperan besar untuk memperkuat industry fintech di Indonesia,” lanjut Mahendra.

Terkait fenomena tech winter, Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir menegaskan, perusahaan fintech di Indonesia melihat bahwa fenomena ini dijadikan sebagai momentum untuk melakukan inovasi.

“Beberapa anggota AFTECH yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka meluncurkan berbagai inovasi produk dan layanan untuk mempertahankan kinerja perusahaan mereka. Hal ini menunjukkan industry fintech berkembang ke arah yang positif guna mendorong inklusi finansial mencapai target 90% pada 2024 dan memperkuat ekosistemm digital nasional. Kita yakin bahwa industry fintech Indonesia mantap melangkah ke arah keberlanjutan inklusi,” ujar Pandu.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...