PKB Sebut Ada Campur Tangan di Balik Alotnya Bursa Cawapres Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menyebut ada campur tangan tokoh lain di balik alotnya penentuan calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2024. Hal itu menurut dia membuat penetapan pasangan capres dan cawapres yang bakal diusung koalisi alot.
"Mungkin ada invisible hand. Ada tangan-tangan gaib yang ikut mengatur. Enggak tahu saya apakah itu oligarki atau apa, engga tahu saya," kata Jazilul di Kantor DPP PKB Jakarta Pusat, Selasa (1/8).
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya merupakan Koalisi bentukan Gerindra dan PKB yang lahir pada Agustus 2022. Namun, meski telah hampir 11 bulan berdiri belum ada deklarasi dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung.
Pasang surut koalisi PKB - Gerindra makin terlihat setelah partai berlambang Ka'bah itu mendapat pinangan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mendukung Ganjar Pranowo. Ketua DPP PDIP bahkan mengatakan Muhaimin masuk dalam bursa cawapres Ganjar.
Gerindra juga menjalin kerjasama baru dengan Partai Bulan Bintang untuk mendukung Prabowo. Selain itu dalam beberapa kesempatan Prabowo semakin sering tampil dengan Erick Thohir yang diusung Partai Amanat Nasional sebagai cawapres. Bagi PKB, PAN bukanlah bagian dari koalisi sehingga tak bisa menentukan arah dukungan koalisi di pilpres.
Di sisi lain, Jazilul menyatakan partainya tak segan mengambil sikap tegas. PKB kata dia bisa saja meninggalkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bila tak kunjung mendapat kejelasan mengenai manuver politik jelang Pilpres 2024.
"Ada di YouTube-YouTube itu loh, 'lu 11 aku 12, lu enggak jelas gue lepas," kata Jazilul.
Di tengah kebuntuan dalam penentuan pasangan capres dan cawapres, ia menyebut desakan muncul dari para ulama yang meminta agar PKB segera menentukan sikap di bulan Juni 2023. Dalam ijtima itu disebutkan bahwa para ulama mendukung Muhaimin mennentukan langkah di pilpres. Adapun kesepakatan di internal PKB adalah mendukung Muhaimin menjadi capres.
"Para ulama, ijtima ulama sudah mendesak di bulan Juni. DPP PKB melalui pleno sudah, untuk segera. Tapi kan belum. Jadi ya sudah, nanti terserah Gus Muhaimin pemegang mandat," kata Jazilul.