PSI Dinilai Tak Konsisten: 2019 Hajar Prabowo, 2024 Gelar Karpet Merah
Sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan kekecewaannya dengan mengundurkan diri sebagai kader buntut kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beserta jajarannya ke markas PSI beberapa waktu lalu.
Tiga kader PSI mundur usai kunjungan Menteri Pertahanan itu, ketiganya yakni Dwi Kundoyo, Estugraha, dan Mohamad Guntur Romli, yang merupakan bagian dari relawan Ganjar Pranowo, Ganjarian Spartan. Guntur sebagai ketua umum, Estugraha wakil ketua umum, dan Dwi sekretaris jenderal.
Dwi mengatakan, sikap PSI saat menjamu Prabowo beberapa waktu lalu berbeda dengan apa yang ditunjukkan pada Pilpres 2019 silam, yang mana saat itu PSI kerap menyerang Prabowo, Gerindra, dan pendukungnya.
"Jejak PSI saling counter saat Pilpres pada tahun 2014-2019 antara PSI dan Gerindra, antara PSI dengan pendukung Prabowo," kata Dwi, dalam konferensi pers di kawasan, Jakarta Pusat, Senin (7/8).
Ia mengatakan, penolakannya terhadap Prabowo lantaran rekam jejak Menteri Pertahanan tersebut. Dwi menilai, Prabowo ikut menikmati pemerintahan korup di era orde baru.
Dwi mengatakan, dengan keputusan mundur mereka diikuti pula dengan batalnya niatan maju sebagai calon legislatif dari PSI. Dwi mundur sebagai caleg PSI DPRD DKI Jakarta, dan Estugraha Mundur sebagai Caleg PSI DPRD Kota Bogor.
Sebelumnya, Prabowo bersama petinggi Partai Gerindra lainnya mengunjungi markas PSI di Jakarta Pusat, pada Rabu (2/8) lalu. Usai pertemuan itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan masa depan Indonesia akan cerah.
Grace mengatakan, hal itu lantaran Prabowo menyampaikan akan melanjutkan apa yang telah diperjuangkan oleh Presiden Joko Widodo di dua periode kepemimpinannya. Ia mengatakan ada niatan baik dari Prabowo untuk melanjutkan apa yang sudah diperjuangkan Jokowi.
"Itu tentunya membuat kami lega dan senang bahwa Indonesia ke depan akan cerah," kata Grace kepada wartawan di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (2/8).
Saat ini, Prabowo merupakan salah satu kandidat bakal calon presiden yang akan berlaga pada pilpres 2024 nanti. Grace mengatakan, PSI ingin presiden berikutnya melanjutkan apa yang telah dicapai oleh pemerintahan yang dipimpin Jokowi.