Forum Bisnis Bali Process Sepakati Kerja Sama Basmi Perdagangan Orang
Forum internasional Bali Process Government and Business Forum (GABF) Tech Forum yang diketuai Indonesia dan Australia menegaskan komitmennya dalam memerangi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human traficking.
Forum yang digelar di Bali pada Kamis (10/8) ini menghasilkan 8 pernyataan bersama yang mempertegas komitmen para peserta dalam memerangi human traficking.
“Kami peserta Bali Process GABF Tech Forum menegaskan kembali komitmen kami untuk memerangi perdagangan manusia pada orang dan kejahatan yang terkait,” bunyi pernyataan pertama forum tersebut.
Adapun pada pernyataan kedua disebutkan bahwa peran teknologi dipertimbangkan sebagai pendorong dan solusi potensial untuk masalah perdagangan manusia, kerja paksa, perbudakan modern dan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, serta mencari cara untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan pelaku usaha.
“Kami lebih lanjut menyadari bahwa sektor bisnis di kawasan Asia-Pasifik, termasuk rantai proses bisnis yang terkait, berperan penting dalam pencegahan, pemberantasan perdagangan manusia kerja paksa, dan perbudakan modern lainnya,” bunyi pernyataan ketiga.
Dalam pernyataan kelima para peserta forum mengatakan bahwa mereka menyadari bahwa praktik-praktik terlarang dalam rekrutmen, termasuk penawaran online yang menipu, telah berdampak negatif terhadap pemenuhan prinsip inklusivitas, keadilan, transparansi rantai pasok.
“Pada gilirannya akan mengikis komitmen untuk mendorong produktivitas dan daya saing di semua sektor ekonomi,” tulis pernyataan kelima.
“Kami menggarisbawahi pentingnya pemerintah dan dunia usaha untuk terus menerapkan rekomendasi Acknowledge, Act, Advance (AAA) yang ditetapkan GABF untuk membasmi kejahatan transnasional ini dan memperkuat transparansi rantai pasok, perekrutan yang etis, serta perlindungan dan ganti rugi pekerja,” tulis pernyataan kelima.
Pada pernyataan ketujuh forum menyerukan kerja sama dan upaya yang lebih intensif untuk memerangi perdagangan manusia dan kejahatan terkait melalui:
- Berbagi praktik terbaik, pelajaran yang dipetik, dan pengalaman terkait perekrutan yang transparan dan akuntabel serta rantai pasokan yang etis.
- Memmpertimbangkan untuk mengembangkan standar uji tuntas tentang bisnis dan hak asasi manusia, dan mewajibkan perusahaan untuk melaporkan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi perdagangan manusia dan kerja paksa.
- Menggunakan solusi teknologi seperti pemetaan rantai pasokan dan teknologi suara pekerja untuk mengidentifikasi dan mengatasi risiko rantai pasokan, dan untuk memberikan perlindungan dan jalan bagi perlindungan pekerja.
- Pertimbangkan untuk membantu pemangku kepentingan bisnis dan teknopreneur muda dalam pengembangan dan penerapan teknologi untuk memerangi praktik perekrutan yang curang, mempromosikan perlakuan yang adil terhadap pekerja, dan mendukung rantai pasokan yang transparan.
- Mendorong kolaborasi antara perusahaan media sosial dan pemangku kepentingan terkait dalam kampanye dan meningkatkan kesadaran akan bahaya iklan pekerjaan palsu.
- Merumuskan tindakan bersama antara pemerintah dan badan usaha untuk mendorong sektor swasta mempraktikkan rekrutmen yang etis, transparansi rantai pasokan, dan perlindungan pekerja.
- Menyarankan pemerintah untuk memperkuat dan menerapkan kebijakan dan perundang-undangan yang mendorong sektor swasta dalam menjalankan kebijakan dan praktik bisnis yang beretika.
- Mendukung pendekatan yang komprehensif dalam kaitannya dengan penegakan hukum, termasuk identifikasi pelaku dan korban.
- Memperkuat jaringan antar bisnis di kawasan untuk mengatasi perdagangan manusia dan kerja paksa.
Pada pernyataan kedelapan forum sepakat untuk melakukan dua kegiatan yakni sesi konsultasi dan inovasi online yang berfokus pada sektor teknologi digital, dan pelatihan online dalam praktik bisnis yang etis, penipuan online, dan menangani perdagangan manusia di lingkungan bisnis.
Sebagai informasi, forum ini beranggotakan 15 negara dari berbagai wilayah dunia beserta empat organisasi kemanusiaan internasional, seperti International Organization for Migration (IOM) dan sebagainya.
Bali Process GABF Tech Forum 2023 ini, dihadiri oleh Menlu Retno Marsudi, Menkumham Yasonna Laoly, pengusaha Boy Thohir, hingga Menlu Australia Penny Wong.