Jokowi Minta Setop Bully LRT, Imbau Masyarakat Tetap Naik
Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk tidak merundung atau bully pengoperasian kereta api ringan atau LRT. Menurutnya, operator LRT masih dalam tahap pembelajaran karena dioperasikan melalui pusat kontrol tanpa awak.
Jokowi menyamakan proses pembelajaran LRT dengan pengoperasian kereta cepat dan produksi mobil di Jepang. Kepala Negara menilai pelaku usaha di Jepang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengoperasikan kereta cepat maupun mobil.
"Bahwa ada kekurangan itu akan kami evaluasi. Pengoperasian Shinkansen atau kereta cepat Jepang langsung bagus? Itu bertahun-tahun. Jangan merundung produk kita sendiri," kata Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Kamis (31/8).
Selain itu, Jokowi mengakui konstruksi LRT memiliki kesalahan desain. Walau demikian, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memahami kesalahan tersebut lantaran pengoperasian LRT baru pertama kali di dalam negeri.
Walau demikian, Jokowi mendorong masyarakat untuk tetap menggunakan LRT sebagai moda transportasi ke Ibu Kota. "Kalau setiap ada kekurangan kita langsung merundung, orang kan enggak berani mencoba membuat sesuatu," ujarnya.
Untuk diketahui, rangkaian kereta yang digunakan LRT merupakan besutan PT Industri Kereta Api atau INKA. Setelah gangguan operasi pada Rabu (30/8), INKA langsung memperbaiki rangkaian kereta tersebut.
Adapun, gangguan yang dimaksud adalah tidak tertutupnya pintu LRT saat rangkaian akan berangkat. Alhasil, keberangkatan rangkaian tersebut tertunda saat ingin meninggalkan Stasiun LRT Cikunir 2.
Senior Manager Humas INKA Agung Dwi Cahyono mengatakan perbaikan permasalahan tersebut menjadi konsentrasi INKA. Menurutnya, pintu rangkaian tidak tertutup lantaran kurang sentrisnya sistem mekanik pintu akibat getaran.
Agung menjelaskan seluruh pengoperasian LRT menggunakan sistem GoA 3. Artinya, semua fungsi LRT difungsikan dan diawasi melalui sensor, termasuk pintu LRT.
"Perbaikan terus berlanjut dilakukan oleh PT INKA dan ditargetkan dalam waktu secepatnya masalah pintu LRT bisa teratasi," kata Agung kepada Katadata.co.id, Kamis (31/8).
