Kurangi Polusi, Integrasi Layanan Antar Moda Perlu Diperkuat Terus

Lona Olavia
8 September 2023, 21:58
Kurangi Polusi, Integrasi Layanan Antar Moda Perlu Diperkuat Terus
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor berjalan tersendat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Permasalahan polusi udara khususnya di Jakarta terus menjadi sorotan masyarakat. Perdebatan terjadi di tengah masyarakat mengenai faktor utama hal tersebut, seperti transportasi ataupun penggunaan energi belum terbarukan seperti batu bara.

Di tengah hal tersebut, berbagai pakar mendorong peningkatan minat angkutan umum melalui integrasi layanan untuk kebutuhan perjalanan antar moda. Langkah itu diharapkan bisa mengurangi tingkat polusi udara.

Sekretaris Pusat Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM Dewanti mengatakan, riset UGM menemukan ada dampak positif yang ditimbulkan atas integrasi layanan antar moda seperti Gojek dengan KRL via GoTransit. Hal itu bisa terlihat dari terjadinya peningkatan minat naik KRL hingga 38,3%, hingga penghematan rata-rata biaya pengeluaran transportasi masyarakat hingga 27% per perjalanan. 

“Salah satu temuan lainnya dari riset Pustral UGM tersebut yakni potensi penurunan kemacetan dan juga emisi gas buang kendaraan bermotor hingga 5.057 ton oleh penggunaan GoTransit,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (8/9).

Menanggapi hal tersebut, Head of Region and External Affairs Gojek Gede Manggala mengatakan bahwa ragam dampak positif tersebut masih berpotensi meningkat seiring fokus Gojek dalam integrasi transportasi publik sebagai layanan First Mile dan Last Mile menuju pusat angkutan umum.

“Ruangnya masih sangat besar mengingat ini terlihat dari permintaan layanan GoRide pada menuju pusat angkutan umum seperti stasiun MRT baru-baru ini yang terus meningkat,” katanya.

Lebih lanjut, Gede memaparkan bahwa kesuksesan layanan ini didukung dengan adanya integrasi menyeluruh antara Gojek dan operator transportasi publik seperti KAI Commuter. Integrasi tak terbatas dari sisi infrastruktur, tetapi juga dalam hal ketersediaan informasi seperti jadwal perjalanan, dan metode transaksi non tunai.

“Kawasan hunian yang didominasi hunian rumah atau landed house membuat jarak dari rumah ke jalan yang dilalui transportasi umum tidak selalu terjangkau dengan berjalan kaki,” jelasnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno mengatakan, pembangunan transportasi publik tujuannya mengurangi kendaraan pribadi. “Salah satu alasan orang tidak mau pindah (ke angkutan umum) karena first mile dan last mile belum bagus,” katanya.

Sebagaimana diketahui, tingkat kemacetan terus meningkat setiap tahunnya. Pada Agustus 2023, data Polri menunjukkan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta mencapai 23,03 juta. Hal ini mendorong pemerintah dan para operator transportasi publik terus berbenah dan meningkatkan integrasi transportasi publik yang nyaman bagi masyarakat.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...