Jokowi Soal Kabar Mentan SYL Mundur: Jangan Berandai-Andai
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta publik untuk tidak berspekulasi mengenai adanya kabar mundurnya Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian. Hal tersebut dikatakan Presiden untuk menjawab kabar mundurnya Syahrul.
"Jangan berandai-andai dong," kata Jokowi kepada wartawan usai menghadiri Peringatan Hari ke-78 TNI di Monas Jakarta pada Kamis (5/10).
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga telah mendapatkan informasi terkait posisi Syahrul yang telah tiba di Indonesia. Syahrul sebelumnya dikabarkan hilang kontak dari rombongan Kementerian Pertanian saat menjalani kunjungan kerja ke Spanyol, pada 29 September lalu.
"Ya, saya diberitahu tadi pagi, dari Menteri Sekretariat Negara," ujar Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi mengaku belum mendapat informasi perihal rencana Syahrul untuk menghadap siang ini. "Tanyakan Setneg apakah sudah diatur jamnya," kata Jokowi.
Jokowi juga mengaku belum menjalin komunikasi dengan Syahrul sejak tercatat masuk ke Imigrasi Indonesia pada Rabu petang (4/10). "Belum komunikasi," ujarnya.
Berdasarkan jadwal yang beredar, Syahrul akan menghadap Jokowi di Istana pada pukul 14.00 WIB. Dalam daftar agenda, tertulis ia menghadap untuk menyampaikan rencana pengunduran diri ke Presiden.
Meski demikian, belum ada keterangan resmi dari Istana mengenai rencana Syahrul menghadap Jokowi. Hingga berita ini ditulis, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin belum merespons pesan singkat Katadata.co.id.
Sedangkan Jokowi pagi ini memimpin upacara Hari TNI di kawasan Monas. Adapun, Syahrul tengah merapat ke Kantor Kementerian Pertanian di Ragunan, Jakarta Selatan.
Syahrul mendatangi Kementan tanpa menggenakan lencana menteri di baju batiknya. Lencana ini biasa digunakan anggota kabinet pemerintahan saat bertugas.
Sebelumnya, kabar Syahrul menghadap Jokowi disampaikan oleh kuasa hukumnya yakni Febri Diansyah. Meski demikian, Febri tak menjawab apakah ada rencana Mentan mengundurkan diri.
"Pak Mentan akan ke istana menghadap bapak Presiden," kata Febri Diansyah, dikutip dari Antara, Kamis (5/10).