Menkes Ungkap Strategi agar Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Syahrizal Sidik
6 Oktober 2023, 21:46
Menkes Ungkap Strategi agar Indonesia Keluar dari Middle Income Trap
Pijar Foundation
Program Global Future Fellows 2023: “Advancing Southeast Asia’s Predictive Healthcare” (GFF Healthcare 2023) oleh Pijar Foundation resmi ditutup (5/10/2023) di Jakarta dengan presentasi hasil kepada dan diskusi dengan Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja cepat dalam transformasi kesehatan di Indonesia menjelang puncak tahun bonus demografi di 2030 nanti. Hal ini penting agar Indonesia bisa keluar dari jebakan negara dengan penghasilan menengah atau middle income trap.

Hal ini ia sampaikan dalam Program Global Future Fellows 2023: “Advancing Southeast Asia’s Predictive Healthcare” atau GFF Healthcare 2023 yang dihelat oleh Pijar Foundation di Jakarta, Jumat (6/10).

Menkes mengatakan, Indonesia akan menghadapi puncak bonus demografi 7 tahun lagi yang akan menentukan kemampuan Indonesia melewati batasan dari negara berpendapatan menengah ke pendapatan tinggi.

“Jika periode ini terlewat, kita akan terus jadi negara menengah selamanya. Untuk memaksimalkan bonus demografi, kita butuh masyarakat yang pintar dan juga sehat. Karena itulah, kita harus kerja cepat dan melakukan banyak gebrakan," ucap Menteri Budi, dalam keterangan pers.

Perubahan terbesar, menurut Menkes, adalah perubahan fundamental dari arah kegiatan Kementerian, di mana menurutnya saat ini sekitar 80 persen waktu dan anggaran diarahkan untuk mengobati yang sakit, bukan mengupayakan masyarakat yang sehat.

Padahal, menjadikan masyarakat yang sehat harusnya jadi fokus utama karena lebih efektif dan lebih murah untuk kesejahteraan jangka panjang.

“Pendekatan ini yang sedang kami ubah. Salah satunya melalui transformasi digital. Pemerintah saat ini sedang mendorong rumah sakit dan fasilitas kesehatan (faskes) daerah untuk melakukan standarisasi dan digitalisasi rekam medis dan database hingga akhir tahun ini," ucapnya.

Lebih lanjut, dijelaskan Budi, data yang terpusat dan dapat diakses dengan mudah akan mengubah wajah kesehatan Indonesia: pasien akan punya rekam jejak personal yang reliabel dan portabel, dan secara makro bisa menggunakannya untuk prediksi penyakit dan pengobatan ke depannya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...