Tekan Dampak Perubahan Iklim, Jokowi Andalkan Strategi Ekonomi Biru
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut negara kepulauan dan negara pulau menjadi wilayah paling rentan terkena dampak perubahan iklim. Untuk itu, Jokowi mengatakan ada empat strategi yang telah disepakati oleh 51 negara anggota Archipelagic and Island State (AIS)
Keempat stategi itu yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, implementasi ekonomi biru, perlindungan ekosistem laut dan tata kelola laut yang baik. Pernyataan tersebut dikatakan oleh Jokowi saat memberikan keterangan pers Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum 2023 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
"KTT AIS sepakat untuk memengang prinsip solidaritas, kesetaraan, dan inklusifitas sebagai landasan dalam bekerja sama," kata Jokowi dalam Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (11/10).
Jokowi mengatakan bahwa upaya menanggulangi dampak krisis iklim yang kian nyata menjadi kewajiban bagi negara maju maupun negara berkembang. Ini peluang bagi negara berkembang untuk mengambil inisiatif pembangunan, sehingga memiliki kesempatan dan hak yang sama dengan negara maju.
"Kolaborasi dan kesatuan negara kepulauan dan negara pulau sangat dibutuhkan untuk dapat tumbuh bersama dan mengatasi beragam tantangan yang ada," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan potensi ekonomi biru di negara kepulauan perlu dimanfaatkan agar bisa menjadi pilar pertumbuhan kesejahteraan rakyat. Ekonomi biru merupakan praktik pemanfaatan sumber daya laut untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut.
Adapun sektor yang termasuk dalam kategori ekonomi biru antara lain perikanan, energi terbarukan, pariwisata, transportasi air, pengelolaan limbah, dan mitigasi perubahan iklim. "Laut harus jadi sumber kehidupan yang berkelanjutan dan berkeadilan," kata Jokowi.
Kementerian Koordinator Bidang Invetasi dan Kemaritiman mencatat (Kemenko Marves) kontribusi ekonomi biru terhadap PDB Indonesia rata-rata 3,6%, dan diharapkan hingga tahun 2045 kontribusi sektor ekonomi biru sebesar 12,45%.
Otoritas Investasi dan maritim itu juga menghitung potensi ekonomi dari bidang kelautan dan perikanan mencapai US$ 800 miliar. Potensi sumber daya ikan domestik diproyeksikan mencapai 12,01 juta ton.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan dialog antar pimpinan anggota negara di KTT AIS melahirkan sebuah deklarasi bertajuk 'solidarity of the archipelagic and and island state forum'.
Deklarasi itu menyepakati pada pembentukan sebuah organisasi internasional AIS Forum melalui pembentukan piagam atau charter based. "Dalam konteks ini, para pimpinan menugaskan para menteri dan pejabat senior untuk bicara peta jalan dan modalitasnya," kata Retno.