Jejak Projo: Dulu Tolak Prabowo, Sekarang Dukung jadi Capres
Relawan Pro Jokowi (Projo) telah melabuhkan dukungan ke Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Para pengurus Projo yang dipimpin oleh Budi Arie Setiadi bahkan menyambangi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Sabtu (14/10) untuk menyampaikan secara langsung dukungan mereka.
Tak hanya itu, Budi Arie juga menyatakan dukungan dengan simbol memberikan baju dan status anggota Projo untuk Prabowo.
“Kami dari Projo ingin menganugerahkan anggota kehormatan Projo bagi Bapak Prabowo Subianto,” ujar Budi di kediaman Prabowo yang terletak di Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu (14/10).
Ini merupakan langkah berbeda dari Projo jika dibandingkan beberapa tahun lalu. Pada 2019, relawan tersebut menolak masuknya Prabowo ke dalam Kabinet Indonesia Maju karena dampak Pemilihan Presiden 2019 yang keras.
Projo bahkan sempat menyatakan pembubarannya usai Prabowo masuk kabinet. Meski demikian, rencana itu urung dilaksanakan usai Budi Arie dilantik Jokowi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
“Ya kami mau pamit, tapi ditugaskan lagi (sebagai wamen), gimana?” kata Budi di Istana Merdeka, Jakarta pada 25 Oktober 2019 lalu.
Saat dilantik, Budi mengaku sudah tak ada masalah lagi dengan Prabowo. Bahkan, dirinya merasa sudah mulai bisa berhubungan baik dengan Prabowo.
“Ya sudah slow slow lah, sudah mulai ada cinta, cinta sedikit. Gitu ya,” kata dia.
Mulai Melunak
Belakangan, Projo mulai menunjukkan dukungan kepada Prabowo. Hal ini seiring sinyal dukungan calon presiden yang kerap diberikan Jokowi saat berjumpa para relawannya.
Dampaknya terlihat dari hasil Musyawarah Rakyat pada Mei 2023. Budi Arie menyerahkan tiga nama capres kepada Jokowi yakni Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Airlangga Hartarto.
"Melalui Rakernas VI, Projo akan menentukan arah perjuangan politik di Pilpres 2024," kata Budi di Jakarta pada 25 Mei 2023 seperti dikutip dari Antara.
Ujungnya Projo akhirnya berlabuh ke Prabowo Subianto meski Jokowi meminta relawan agar tidak terburu-buru. Prabowo sendiri menyambut dukungan ini dan menganggapnya sebagai sebuah kehormatan.
Saat deklarasi tersebut, Prabowo bercerita bagaimana selama 10 tahun ke belakang ia merupakan rival politik Joko Widodo. Meski bersaing, ia mengaku tetap bersahabat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Adalah suatu kehormatan kita bisa memberi bakti kita kepada bangsa dan negara” kata Prabowo di kediamannya usai menerima dukungan Projo pada Sabtu (14/10).