Erick Thohir Dikabarkan Jadi Cawapres Tunggal Prabowo, PAN Buka Suara
Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kian menguat menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2024.
Nama Erick menguat di antara tiga kandidat cawapres lain, yakni Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Ketua Partai Golkar yang juga menjabat Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Hal ini terindikasi dari upaya Erick Thohir mengurus Surat Keterangan Tidak Pernah Sebagai Terpidana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Humas PN Jaksel Djuyamto mengatakan surat keterangan tersebut diterbitkan pada 16 Oktober 2023.
“Keperluannya di sana dalam permohonan disebutkan untuk keperluan persyaratan pendaftaran Pilpres,” kata Djuyamto di Jakarta, Rabu (18/10).
Selain Erick, kata Djuyamto, PN Jaksel sudah menerbitkan surat keterangan untuk pemohon, di antaranya Yusril Ihza Mahendra, Anies Baswedan, dan Muhaimin Iskandar.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengibaratkan pengurusan surat itu seperti pepatah 'sedia payung sebelum hujan'. "Kalau nanti diperlukan, ya sudah ada," kata Saleh seperti dikutip Antara, Rabu (18/10).
Dia pun tak menampik pengurusan surat yang dilakukan oleh Erick Thohir bisa saja dimaksudkan untuk mempersiapkan berkas pendaftaran sebagai bakal cawapres.
"Kalau Pak Erick mengurus SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)dan berkas lainnya, itu biasa saja. Tidak perlu didiskusikan terlalu dalam. Kan boleh saja beliau urus SKCK. Biar sekalian persiapan berkas pencawapresan," ujarnya.
Kans untuk menjadi bakal cawapres dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga masih terbuka sampai saat ini.
"Pak Erick kan masih memiliki peluang. Selama peluang jadi cawapres terbuka, ya kita tidak perlu pertanyakan soal pengurusan SKCK dan kelengkapan berkas lainnya," ucap dia.
Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan keputusan tentang penetapan cawapres Prabowo Subianto akan dilakukan oleh para ketua umum partai koalisi dalam sebuah forum pembahasan.
"Forum akan dipimpin oleh Pak Prabowo subianto menunggu kembalinya pak Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN) dari lawatan bersama Presiden Joko Widodo yang saat ini sedang berada di Cina, kemudian lanjut ke Riyad," kata Eddy.
Setelah Zulkifli kembali ke Indonesia pada Jumat (20/10), lanjut Eddy, para ketua umum partai akan bertemu untuk memutuskan cawapres yang paling tepat mendampingi Prabowo Subianti.
"Segera setelah itu kami akan deklarasi dan akan mendaftarkan pasangan capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum," ujar Eddy.