Ketua Tim Pemenangan Bantah Ada Kontrak Politik Ganjar dan Megawati

Agustiyanti
28 Oktober 2023, 17:25
arsjad, megawati, cawapres
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid (kiri) menjelaskan, Megawati memang memiliki peran besar dalam penentuan Mahfud MD sebagai cawapres. Namun, pemilihan cawapres tak hanya semata pilihan Megawati.

Ketua Tim Pemenanganan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Arsja Rasjid membantah ada kontrak politik antara Ganjar dengan Ketua PDI-P Megawati Soekarno Putri. Kontrak politik tersebut dikabarkan membuat Ganjar tak memiliki kuasa yang besar, termasuk menetapkan pasangannya untuk maju dalam Pilpres 2024. 

"Waktu itu dibilang ada kontrak politik, semua penentuan ada di Ibu dan segala macam. Saya dengar di luar seperti itu, tidak ada seperti itu," ujar Arsjad saat berbincang dengan Om Why dalam program baru podcast Katadata, Gultik-Pergulatan Politik yang dirilis Jumat (28/10). 

Ia menjelaskan, Megawati memang memiliki peran besar dalam penentuan Mahfud MD sebagai cawapres. Ini karena mantan presiden Indonesia ini memiliki beragam pengalaman di dunia politik dan pemerintahan. Ia pernah menjadi anggota DPR, wakil presiden, presiden, dan kini ketua partai. Namun, menurut dia, pemilihan cawapres tak hanya semata pilihan Megawati. 

"Ibu Mega konsen dengan orang yang tepat pada satu posisi. Saat pemilihan cawapres, dia selalu bicara dengan Mas Ganjar. Kata beliau, 'Mas Ganjar, Anda yang harus memilih. Saya memang memberikan masukan, tapi Anda yang harus memilih'," kata Arsjad. 

Arsjad mengatakan, pendapatnya tersebut berkaca pada pengalamannya berhubungan dengan Megawati sejak dipilih menjadi tim pemenangan Ganjar-Mahfud. "Ibu memang dilihat agak berbeda, saya cuma menyampaikan apa yang saya tahu dan mengalami saat berkomunikasi dengan ibu," kata dia. 

 

Ia juga mencontohkan, bagaimana Megawati memilih para menterinya saat menjadi presiden. Megawati saat itu menghubungi Murdiono yang merupakan bagian dari Orde Baru untuk berkonsultasi terkait orang yang tepat untuk menjabat sebagai menteri sekretariat negara atau Mensetneg. 

"Diajak bicara karena yang paling mengerti mengenai siapa yang cocok, dan keluarlah nama Bambang Kesowo," ujar dia. 

Hal tersebut pun, menurut dia, berlaku saat pemilihan Mahfud MD sebagai cawapres pasangan Ganjar. "Penentuan Cawapres adalah pilihan yang sulit. Keputusan dibuat sehar sebelum diumumkan karena proses yang panjang," kata dia. 

Menurut Arsjad, ada tiga kriteria terkait pemilihan cawapres. "Tentu kami melihat, bisa tidak dimenangkan, tapi yang paling penting, bisa tidak bekerja sama dengan Pak Ganjar dan seperti apa gunanya untuk bangsa," kata dia. 

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...