Ribuan Warga Aksi Bela Palestina di Monas Besok, Dihadiri Menlu Retno
Aksi Bela Palestina akan digelar di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Minggu besok (5/11). Polisi memperkirakan aksi tersebut akan diikuti 3.000 orang warga.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa kepolisian siap mengamankan aksi Aksi Bela Palestina tersebut.
Dia memperkirakan ada ada 3.000 warga yang mengikuti aksi tersebut. Namun pihaknya masih mendalami potensi perubahan jumlah massa aksi.
"Masih kami dalami. Kalau kemarin itu sekitar dua ribu ke tiga ribu minggu lalu. Mungkin (besok) kurang lebih hampir sama," kata Susatyo, dikutip dari Antara, Sabtu (4/11).
Pihaknya berharap agar aksi berjalan kondusif dan pesan-pesan aksi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Ia juga meminta kepada koordinator lapangan (korlap) massa agar ikut menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi berlangsung.
Mengenai antisipasi akan adanya penyusup dalam aksi tersebut, Susatyo menyebut pihaknya telah melakukan tindakan pre-emtif dan preventif.
Dalam undangan aksi yang didapatkan Katadata.co.id, aksi akan dimulai sejak pukul 06.00 WIB hingga selesai. Peserta diimbau menggunakan baju putih.
Peserta aksi juga diharapkan dapat membawa atribut bendera Palestina dan Indonesia. Peserta diimbau untuk tidak membawa atribut partai politik manapun.
Dihadiri Sejumlah Tokoh
Aksi tersebut juga akan dihadiri sejumlah tokoh maupun pejabat kementerian. Salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Benar, Ibu Menlu besok akan hadir langsung dalam aksi damai tersebut"kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu M Iqbal, melalui pesan singkat, Sabtu (4/11).
Selain Menlu Retno, aksi bela Paletsina juga dihadiri sejumlah tokoh agama dan organisasi masyarakat.
Sebelumnya,sejumlah tokoh masyarakat dan lintas agama hadir dalam konferensi press Aksi Bela Palestina. Mereka adalah Wakil Ketua MPR Dr. Muhammad Hidayat Nur Wahid Lc, MA (HNW), Sekjen MUI Dr. Buya Amirsyah Tambunan, Pendeta Jimmy dari Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Tokoh Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Teguh Triesna Dewa, serta para tokoh umat Islam lainnya seperti KH. Cholil Nafis, Zaitun Rasmin, Dr. Yusnar Yusuf, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, dan Erick Yusuf.
Hidayat Nur Wahid menuturkan rencana Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina merupakan bentuk konsistensi dan komitmen bangsa Indonesia yang patuh pada konstitusi, UUD RI Tahun 1945. Amanah tersebut menolak penjajahan dan komitmen ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Amanah UUD tersebut, menurut dia, ditafsirkan dan dioperasionalkan oleh Presiden Soekarno dengan tegas bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang menolak segala bentuk penjajahan.
“Lebih khusus dalam masalah Palestina, Soekarno dengan lantang mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel terhadap Palestina,” ujarnya.