Jokowi Temui Biden di Gedung Putih, Minta Konflik Gaza Dihentikan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC pada Senin, 13 November 2023.
Dalam pertemuan tatap muka antara kedua pemimpin negara tersebut, Jokowi menyampaikan agar kemitraan kedua negara dapat berkontribusi terhadap perdamaian global.
“Indonesia berharap agar kemitraan kita dapat berkontribusi terhadap perdamaian dan kemakmuran regional dan juga global,” kata Jokowi dalam siaran pers yang disiarkan oleh Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (14/11).
Dalam kesempatan tersebut. Jokowi mengajak Biden untuk turut menghentikan konflik dan kekejaman yang terjadi di Gaza. “Hal ini merupakan sebuah hal yang sangat menyakitkan bagi umat manusia,” ujar Jokowi.
Kedua pemimpin bertukar pandangan mengenai krisis yang sedang berlangsung di Gaza. Jokowi juga menyampaikan pesan persatuan pada KTT Organisation of Islamic Cooperation atau Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi pada 11 November kemarin.
Jokowi dan Biden sepakat bahwa mereka harus bekerja sama dan dengan mitra regional lainnya untuk mewujudkan perdamaian lewat solusi dua negara.
Kedua pemimpin juga membahas perang di Ukraina dan menyerukan Rusia untuk sepenuhnya menarik diri dari wilayah Ukraina. Selain itu, keduanya juga menegaskan kembali dukungan bagi perdamaian jangka panjang dan denuklirisasi menyeluruh di semenanjung Korea.
Di sisi lain, Biden juga mengharapkan adanya kerja sama yang lebih intensif dalam hal keamanan, khususnya teritori laut. Kedua pemimpin menggarisbawahi dukungan mereka terhadap kebebasan navigasi dan penerbangan di atas Laut Cina Selatan.
Mereka juga sepakat untuk menaruh penghormatan terhadap kedaulatan dan hak yurisdiksi negara-negara pantai atas zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen mereka sesuai dengan hukum laut internasional.
Amerika Serikat dan Indonesia juga mengakui pentingnya implementasi Deklarasi Perilaku Para Pihak atau Declaration of the Conduct of Parties di Laut Cina Selatan tahun 2002 secara penuh dan efektif.
Lebih lanjut, Biden dan Jokowi turut menyambut baik penandatanganan rencana kerja bilateral mengenai kerja sama keamanan maritim. Kolaborasi itu diharapkan meningkatkan kemampuan keamanan dan keselamatan maritim Indonesia, serta untuk mencegah dan melawan penangkapan ikan ilegal.
Jokowi dan Biden juga sepakat untuk meningkatkan relasi kerja sama antar dua negara menjadi comprehensive strategic partnership alias kemitraan strategis komprehensif. Biden menyebut kesepakatan itu sebagai era baru dalam kerja sama Indonesia dan AS.
"Termasuk di dalamnya memperluas kerja sama kita dalam membangun rantai pasok yang aman dan tangguh," kata Biden.