Pidato di KPU, Ganjar dan Muhaimin Singgung Kecurangan Pemilu
Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden beserta para petinggi partai politik pengusung dan pendukungnya berkumpul di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Pusat dalam rangka penentuan nomor urut di Pilpres 2024, pada Selasa (14/11) malam.
Pada kesempatan itu, tiap-tiap perwakilan kandidat capres-cawapres diberi kesempatan untuk berpidato dengan batas waktu maksimal 10 menit.
Berdasarkan nomor urut, kandidat Koalisi Perubahan yang mendapat nomor urut 1 mendapatkan kesempatan pertama, dan diwakili oleh calon wakil presiden Muhaimin Iskandar. Dalam pidatonya itu, Muhaimin menyinggung harapannya agar Pemilu berjalan dengan asas luber dan jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil).
"Kepada seluruh masyarakat rakyat bangsa Indonesia, lihatlah Pemilu ini ibarat seperti kompetisi pertandingan sepak bola, kita ingin menyaksikan tim masing-masing capres dan cawapres bermain secara sportif dan bermain secara terbuka," kata Muhaimin.
Muhaimin mengibaratkan Pemilu seperti sepak bola. Masyarakat harus dapat menikmati Pemilu dengan riang gembira. Namun, dia meminta agar masyarakat mengawasi jalannya Pemilu.
"Kalau ada pemain yang bersifat curang tolong diteriaki supaya tidak curang, kalau ada wasit merangkap pemain, kita foto dan kita sebar luaskan, kalau ada wasit yang curang kita laporkan kepada FIFA sebagai lembaga tertinggi, ada pemain yang nakal dan tekling lawan foto dan viralkan ke seluruh penjuru," kata Muhaimin disambut riuh pendukungnya.
Hal senada disampaikan calon presiden Ganjar Pranowo yang mendapat nomor urut 3. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu berpesan agar seluruh kalangan dapat memastikan demokrasi berjalan pada rel yang seharusnya yakni jujur dan adil.
"Kita selenggarakan dengan betul-betul membawa integritas yang jauh-jauh sekali dari unsur KKN, harus kita pastikan," kata Ganjar.
Pada kesempatan yang sama, Ganjar pun menyinggung situasi politik belakangan yang disebutnya berbalut drama dibandingkan dengan harapannya yang dibungkus dengan kegembiraan.
"Tapi beberapa hari ini kita disuguhkan dengan menonton drakor yang sangat menarik," kata Ganjar.
Ia pun berharap agar masyarakat menjaga demokrasi yang sehat, karena menurutnya saat ini belum tercapai demikian.
"Rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik, meskipun sekarang belum baik-baik saja, kita harus sampaikan itu," katanya.