Sudirman Said Ungkap Sebab Jusuf Kalla Tak Gabung dalam Timnas Anies
Ketua Pelaksana tim nasional pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) Sudirman Said mengatakan tokoh nasional Jusuf Kalla (JK) tidak bergabung dalam tim pemenangan Pemilu 2024. Hal itu menurut Sudirman salah satunya disebabkan pertimbangan aktivitas Jusuf Kalla di Palang Merah Indonesia.
"Pak JK mungkin tidak bisa bergabung karena beliau Ketua Palang Merah Indonesia (PMI)," kata Sudirman dalam konferensi pers timnas Anies - Muhaimin seperti dikutip Jumat (17/11).
Sudirman mencontohkan pada saat ia bergabung di tim pemenangan Anies Baswedan ia juga memilih mundur PMI. Padahal saat itu ia menjabat sebagai sekretaris. Pilihan mundur diambil untuk menjaga netralitas PMI dan etik diantara seluruh tim kampanye.
Sebelumnya Jusuf Kalla merupakan tokoh yang kerap tampil bersama Anies pada tahap awal saat ia akan didukung oleh Koalisi Perubahan dan Persatuan. Saat itu koalisi terdiri dari Partai Nasional Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat. Namun Demokrat kemudian mundur pada Agustus 2023 saat Anies memilih Muhaimin Iskandar dari Partai Kebangkitan Bangsa sebagai cawapres.
Jusuf Kalla sendiri telah mengumumkan sikapnya dalam pilpres. Dalam sebuah kesempatan di bulan Oktober Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu menyatakan memilih netral dan tidak ikut dukung-mendukung dalam Pemilu 2024 demi menjaga keutuhan Tanah Air. Sebelumnya JK pernah menyatakan mendukung bakal calon presiden Anies Baswedan.
"Sekali lagi saya tegaskan bahwa saya dalam posisi tidak ikut langsung. Artinya menjaga bagaimana negeri ini utuh," kata JK dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (10/10).
Saat disinggung terkait kedekatannya dengan bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan, ia mengatakan tak terlibat dengan hal tersebut. "Sama sekali tidak (terlibat)," kata Jusuf Kalla.
Selain dengan Anies, JK juga berkomunikasi dengan semua pendukung dan calon. Salah satunya, JK bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di kediaman pribadinya pada Rabu (4/10). Prabowo Subianto pun pernah mengunjungi JK dalam rangka silaturahmi pada Selasa (2/5). Kemudian, kunjungan Anies Baswedan pada Sabtu (7/10).
Finalisasi Timnas Anies - Muhaimin
Sementara terkait nama Sutiyoso, Sudirman memastikan akan segera bergabung di Timnas AMIN. Hal itu dikarenakan Sutiyoso juga sebagai dewan pembina Partai Nasional Demokrat.
Sudirman juga mengklaim jika banyak tokoh nasional yang siap bekerja untuk pasangan Anies-Muhaimin tetapi tidak ingin masuk dalam tim secara resmi. "Itu adalah tabungan tenaga, para tokoh yang bekerja di balik layar, tapi kemudian tidak bersedia namanya dicantumkan dalam Timnas," ungkap Sudirman.
Sudirman juga menegaskan dalam waktu dekat, line up (susunan) Timnas AMIN yang lebih besar dan lengkap segera diumumkan ke publik. Setelah final tim nantinya akan bekerja penuh untuk memenangkan Anies dan Muhaimin.
Sudirman menambahkan, sejumlah tokoh senior akan masuk mengisi posisi sebagai dewan pembina, dewan pakar, dan dewan pengarah. Dewan pembina diisi elemen pimpinan tertinggi partai politik. Dewan pengarah gabungan unsur partai politik dan pakar. Dewan pakar diisi para ahli, profesor, dan pakar yang selama ini sudah berkontribusi menyusun visi, misi, dan program AMIN.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Selasa (14/11) menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Peserta Pilpres 2024 terdiri atas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.