Megawati Soroti Netralitas Aparat, Singgung Kasus Aiman Witjaksono
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung netralitas aparat jelang Pemilihan Umum 2024. Megawati bahkan sempat menyinggung kasus yang menimpa jurnalis yang juga politisi Perindo Aiman Witjaksono.
Hal tersebut disampaikan Megawati saat Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud Se-Jawa. Mega mengatakan masyarakat tak perlu takut dengan aparat karena digaji oleh masyarakat.
Setelah itu, ia menyinggung kasus yang menyoroti netralitas aparat. Megawati secara khusus menyinggung nama Aiman yang berurusan dengan kepolisian.
"Saya selalu tahu, ini kok di sini dibegitukan (berurusan dengan aparat), saya lihat ini (salah satu) namanya Pak Aiman," kata Megawati.
Megawati meminta aparat tak mengintimidasi masyarakat. Ia berharap penegak hukum bekerja sesuai perundangan yang telah ditetapkan. "Kok mengintimidasi, siapa sih dia," katanya.
Aiman dilaporkan ke kepolisian buntut dari unggahannya di akun Instagram pribadinya, @aimanwitjaksono pada Jumat (10/11). Dalam unggahan itu, Aiman menyebut ada anggota kepolisian yang diminta pimpinannya membantu memenangkan pasangan Koalisi Indonesia Maju yakni Prabowo-Gibran.
"Mereka keberatan karena diminta oleh komandannya, enggak tahu komandan sampai di tingkat daerah atau tingkat pusat, tidak disebutkan, yang meminta untuk mengarahkan atau membantu pemenangan dari pasangan Prabowo-Gibran," kata Aiman dalam unggahan tersebut.
Aiman mengatakan, ucapannya itu berdasarkan informasi yang diterimanya dari sejumlah orang di internal kepolisian dan dari informasi yang tertulis di salah satu media nasional.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, kepolisian telah menerima 6 laporan buntut dari pernyataan Aiman tersebut.
"Terlapor dalam hal ini adalah AW pasti akan kita undang untuk melakukan klarifikasi," kata Ade dalam keteranganya, Jumat (17/11).