Tanggapi Menteri Investasi soal IKN, Anies: Jangan Paksa Investor
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan buka suara terkait pernyataan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal alias BKPM Bahlil Lahadalia terkait IKN. Menurut dia, investor mengambil keputusan berdasar studi kelayakan objektif dan pertimbangan komersial.
Anies Baswedan menjelaskan, investor pasti mau menanamkan uang bila suatu proyek dinilai layak secara komersial.
“Investor itu jangan dipaksa. Biarkan investor mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan komersial, bukan politik,” kata Anies Baswedan saat ditemui wartawan di Lampung, Kamis (7/12).
Sebelumnya Bahlil Lahadalia mengatakan banyak investor ragu menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara atau IKN.
“Sebab, ada beberapa capres yang menyampaikan visi dan misi sehingga melahirkan keraguan bagi investor,” kata Bahlil.
Ia tidak menyebut siapa capres yang dimaksud, namun pasangan Anies - Muhaimin beberapa kali mengkritik IKN. Misalnya, IKN dinilai hanya menguntungkan Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk PNS.
Pasangan Anies – Muhaimin juga menyebutkan IKN bisa memicu ketimpangan baru. Mantan Gubernur Jakarta ini pun menilai, pembangunan ibu kota negara bukan hal mendesak.
Anies dan Muhaimin juga tidak memasukkan IKN ke dalam visi misi mereka. Sementara itu, Prabowo - Gibran dan Ganjar - Mahfud memasukkan pembangunan IKN.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan belum ada investor asing yang masuk ke IKN Nusantara. Padahal menurut dia IKN punya daya tawar menjanjikan bagi para investor luar negeri.
Ia mencontohkan, proyeksi pemanfaatan 80% transportasi publik berbasis energi hijau di IKN. Selain itu, konsep pembangunan berbasis hutan dan alam dengan 70% area hijau.
"Sampai saat ini belum ada. Tapi saya yakin, setelah investor dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk," kata Jokowi usai menghadiri APEC CEO Summit, San Francisco yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, dikutip dari keterangan pers, Jumat (17/11).